Elon Musk Menolak Divaksin Corona
lebakcyber.net – Elon Musk menolak divaksin Corona. Elon Musk mengatakan kalau dirinya beserta keluarga tidak akan divaksin Corona saat nanti vaksin tersebut telah tersedia. Dirinya merasa kalau dia dan keluarnya tidak beresiko untuk terkena virus Corona.
Hal tersebut terungkap berdasarkan sebuah wawancara podcast yang dilakukan bersama dengan jurnalis The New York Times, Kara Swisher. Dalam podcast tersebut, Swisher menanyakan apakah CEO SpaceX dan Tesla tersebut beserta dengan keluarganya akan divaksin Corona segera setelah vaksin tersebut tersedia.
Dikutip dari halaman Business Insider, Musk menjawab tidak, hal tersebut karena menurutnya dirinya tidak beresiko terkena Corona, begitu juga dengan anak-anaknya.
Padahal belum ada bukti kalau Musk dan juga keluarganya kebal terhadap virus Corona yang sangat menular tersebut. Di Amerika Serikat sendiri virus Corona sampai sekarang ini sudah menewaskan lebih dari 200 ribu orang dari berbagai usia.
Swisher juga meminta pendapat Musk mengenai Lock Down atau penutupan wilayan yang dilakukan Amerika Serikat pada awal tahun 2020 ini. Musk menjawab kalau dirinya menentang lock down serta mengatakan kalau kebijakan tersebut tidak akan membuat keadaan sekarang menjadi lebih baik.
Musk juga menambahkan bahwa pada dasarnya hal yang paling benar untuk dilakukan sekarang ini adalah dengan tidak melakukan lock down. Namun menurut dirinya, siapa saja yang memiliki resiko tertular memang harus dikarantina sampai pandemi corona tersebut berlalu.
Pastinya pernyataan dari Musk tersebut diluar dugaan, apalagi dirinya adalah salah satu orang paling kaya di dunia yang juga ikut aktif untuk membantu pembuatan vaksin. Bulan Juli lalu saja Musk mengumumkan kalau Tesla akan membantu untuk membuat vaksin Corona yang nantinya akan dikembangkan oleh perusahaan CureVac yang berasal dari Jerman.
CureCav sendiri sebelumnya sudah menyatakan kalau mereka sudah membaut perangkat produksi mRNA otomatis dan juga portabel yang mereka sebut sebagai printer. Sedangkan Musk mendeskripsikan mRNA tersebut sebagai “RNA microfactories”.
Berdasarkan “resep” yang dimasukan kedalam mesin tersebut, perangkat tersebut nantinya bisa membantu produksi untuk vaksin Corona yang dikembangkan oleh CureVac. Perusahaan pabrik mikro tersebut rencananya akan dibangun pada fasilitas Tesla yang berada di Jerman.