538 Juta Data Pengguna Weibo di Jual Hacker
lebakcyber.net – 538 juta data pengguna Weibo di jual hacker. Seorang hacker telah berhasil mencuri lebih dari 538 juta data pribadi dari pengguna media sosial terbesar yang berasal dari China, Weibo. Sekarang data tersebut dijual secara online melalui dark web.
Informasi tersebut dikabarkan oleh ZDNet saat melihat iklan online dan dikonfirmasi dari beberapa laporan dari media yang ada di China.
Berdasarkan iklan yang di posting melalui dark web tersebut dan juga situs online lainnya, hacker tersebut mengklaim mampu menembus sistem keamanan yang dimiliki oleh jejaring sosial Weibo pada pertengahan tahun 2019.
Dikutip dari halaman ZDNet, Selasa (23/03/2020) hacker tersebut mengaku sudah berhasil mencuri lebih dari 538 juta data para pengguna Weibo.
Adapun untuk database pribadi pengguna yang sudah dicuri, didalamnya terdapat informasi mengenai nama asli pengguna, username di Weibo, lokasi, jenis kelamin dan juga 172 juta nomor telepon yang dimiliki oleh anggota jejaring sosial tersebut.
Karena tidak disertakan password pengguna, hacker tersebut hanya menjual beberapa database tersebut dengan harga USD 250 atau sekitar Rp. 4,2 juta.
Cara Hacker Mencuri Database Pengguna
Sampai sekarang ini masih belum dapat diketahui dengan pasti cara hacker tersebut mencuri database para pengguna jejaring sosial Weibo.
Saat dilakukan konfirmasi sejumlah tim keamanan siber, ternyata database yang sudah dicuri tersebut valid dan juga akurat dengan beberapa akun yang dimiliki pengguna Weibo.
Pihak Weibo sendiri mengatakan bahwa pihaknya sudah melaporkan kepada pihak berwenang terhadap insiden tersebut dan pihak kepolisian sudah melakukan proses penyelidikan.
Sebagai informasi tambahan, kontrol yang ketat terhadap internet yang ada di China, pihak kepolisian akhirnya sudah berhasil sebegian besar peretas lokal dengan cukup mudah.
Pada tahun 2018 lalu, hacker lainnya memasang iklan untuk mejual informasi rinci dari jutaan tamu dari data penginap yang menginap di hotel Huazhu Hotels Group.
Berdasarkan informasi terbaru, pihak kepolisian China sudah berhasil menangkap tiga orang hacker tiga minggu kemudian, walaupun sayangnya beberapa data sudah berhasil di jual di dark web.