Telegram Segera Rilis Mata Uang Kripto
lebakcyber.net – Telegram segera rilis mata uang kripto. Mata uang kripto atau biasa dikenal juga sebagai cryptocurrency milik Telegram yang diberi nama Gram sepertinya akan segera dirilis dalam waktu dekat ini.
Jajaran pertama koin Gram tersebut akan diluncurkan dalam waktu dua bulan mendatang. Kabar tersebut diutarakan oleh tiga investor utama Gram yang berbicara kepada The New York Times.
Kabarnya, Telegram juga akan membuat Gram tersedia untuk 200 juta sampai 300 juta pengguna aplikasi pengirim pesan Telegram yang ada di seluruh dunia. Aplikasi yang dibuat oleh Pavel Durov tersebut mengklaim kalau Gram akan menjadi mata uang online baru dan menjadi cara baru untuk memindahkan uang ke seluruh belahan dunia.
Sebagaimana jaringan blockchain publik, pada umumnya akan memiliki sebuah aset digital yang bisa di transaksikan didalamnya.
Sekarang ini sebenarnya sudah banyak aset digital yang beredar di masyarakat, namun sangat sulit bagi para pengguna baru untuk membeli, menyimpan dan juga mengirim aset digital tersebut karena memerlukan proses yang rumit.
Telegram bertujuan untuk menyelesaikan masalah tersebut melalui Telegram Open Network (TON), dimana TON merupakan sistem multi blockchain yang cepat dan luas yang akan mengekspos pengguna Telegram ke aset digital,
Melalui terobosan blockchain tersebut, Telegram bertujuan untuk menjadi super-apps yang multifungsi dan bukan hanya sekedar memfasilitasi layanan pengiriman pesan saja.
Ambisi Telegram untuk membuat mata uang kripto ini sebenarnya sudah terlihat sejak tahun 2018 lalu saat mereka mendapat suntikan dana sebesar USD 1,7 miliar dan sejumlah investor besar, termasuk diantaranya beberapa venture capital yang berasal dari Silicon Valley.
Namun dibalik itu, Telegram sendiri dituntut untuk mencapai target, dimana mata uang kripto mereka sudah harus dirilis setidaknya pada tanggal 31 Oktober mendatang. Kalau tidak, pihak Telegram bisa kehilangan suntikan dana tersebut.
Jadi tidak aneh kalau sekarang ini Telegram sedang berusaha keras untuk dapat memenuhi target deadline yang telah disetujui bersama dengan para investor tersebut.
Sampai berita ini dirilis, belum ada kejelasan bagaimana sikap para regulator pembuat aturan terhadap mata uang kripto Gram yang dibuat oleh Telegram tersebut. Lebih lagi jika melihat sikap Telegram yang mendesentralisasi sistem pengiriman pesannya yang membuat mereka di blokir di negaranya sendiri, yaitu Rusia.