Saturday , July 27 2024

Satelit Satria Akan Meluncur Menggunakan Falcon 9

foto : spacex

Satelit Satria Akan Meluncur Menggunakan Falcon 9

lebakcyber.net – Satelit satria akan meluncur menggunakan Falcon 9. Anang Latif selaku Direktur Badan Aksesibiltas dan Informatika (BAKTI) mengatakan konsorsium Pasifik Satelit Nusantara (PSN) sudah memilih roket peluncuran Falcon 9 yang merupakan milik Space X untuk meluncurkan satelit Indonesia Raya (Satria).

Satelit ini ditargetkan akan meluncur ke orbit pada akhir 2020 dan peluncurannya kemungkinan besar akan dilakukan di Florida Amerika Serikat.

Anang Latif mengatakan “Roket peluncurannya sudah diputuskan akan menggunakan Amerika Serikat, Space X, yaitu Falcon 9. PSN sebagai mitra kami juga telah menetapkan satelit yang akan digunakan yang akan digunakan adalah buatan Prancis, Thales Alenia Space. Sudah dipastikan kalau dua kombinasi tersebut yang akan digunakan untuk mendukung Satria”.

Pembangunan satelitnya, kata Anang sudah dimulai semenjak pertengahan tahun ini. Prosesnya akan berlangsung selama 36 bulan dan ditargetkan akan selesai pada pertengahan tahun 2022. Satria diharapkan akan mulai beroperasi untuk mendukung konektivitas layanan publik pada tahun 2023.

Anang melanjutkan “Pembangunannya cukup rumit karena ini memiliki teknologi tinggi dan kira-kira butuh tiga puluh enam bulan untuk selesai. 150Gbps ini (kapasitas) merupakan satelit pertama di Asia sebesar ini Dan sejauh ini targetnya masih baik”.

Target Satelit Satria

Proyek satria ini memiliki kapasitas 150 Gbps yang sudah menggunakan teknologi High Throughput Satellita dengan menggunakan frekuensi Ka-Band. Untuk cakupan layanannya sendiri akan mencapai 150 ribu titik layanan publik di seluruh Indonesia. Dan satellite ini didesain khusus untuk layanan internet.

Rudiantara selaku Menteri Komunikasi dan Informatika beberapa waktu lalu mengatakan kalau satelit Satria akan menjadi solusi bagi daerah-daerah yang tidak terjangkau Palapa Ring. Satelit ini diperuntukan bagi pemerintah dan berbagai layanan publik lainnya seperti sekolah, puskesmas, kantor desa, polsek dan koramil yang membutuhkan akses internet.

Proyek Satria ini menggunakan skema pembayaran ketersediaan layanan (Availability Payment/AP) selama 15 tahun masa konsensi dengan nilai total Rp. 20,68 triliun yang meliputi nilai Opex, Capex dan perhitungan pengembalian investasi wajar. Pembarayan AP sendiri akan menggunakan anggaran didalam lingkungan Kemkominfo.

Proyek ini didukung dan juga dipantau oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Keuangan dan juga Kemkominfo yang berperan sebagai Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK). Proses pengadaan Badan Usaha Pelaksana (BUP) proyek ini dikelolal oleh BAKTI dengan penjamin dari PT PII dan didukung konsorsium PSN.

About Firdan Ardiansyah

Admin di lebakcyber.net Untuk berhubungan dengan saya, silahkan kirim email ke : firdan@lebakcyber.net

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *