Pengadilan Texas Terkena Ransomware
lebakcyber.net – Pengadilan Texas terkena ransomware. Jaringan komputer milik pengadilan Texas, Amerika Serikat terkena peretasan ransomware pada hari jumat (08/05/2020).
Serangan siber tersebut menyerang kantor Administrasi Pengadilan atau OCA yang merupakan penyedia teknologi informasi untuk pengadilan banding dan juga lembaga peradilan di negara bagian Texas Judicial Branch.
Dikutip dari halaman BleepingComputer, Senin (11/05/2020) dikabarkan bahwa karena serangan yang terjadi tersebut, server dan juga situs web dinonaktifkan dengan tujuan agar mencegah penyebaran malware atau perangkat lunak jahat.
Serangan itu sendiri pertama kali ditemukan pada hari jumat dini hari. Tapi serangan tersebut tidak berhubungan dengan pengadilan jarak jauh yang dilakukan akibat dari pandemi Covid-19.
Melalui akun Twitter-nya dengan user @TxCourts, Pengadilan Texas menyampaikan bahwa pihak mereka sedang memperbaiki jaringan. Serangan siber tersebut juga diklamin tidak mempengaruhi eFileTexas, email atau reSearchTx.
David Slayton yang merupakan Direktur Administrator OCA mengatakan bahwa jaringan mereka masih akan dimatikan sampai pelanggaran sistem berhasil dikenali.
David mengatakan bahwa tidak ada indikasi kalau informasi sensitif apapun itu, termasuk misalnya informasi pribadi yang sudah diretas, adapun fungsi IT yang ada didalam peradilan negara, jaringan pengadilan persidangan individual yang ada di semua negara bagian juga tidak terkena dampak akibat serangan siber tersebut.
OCA juga mengatakan bahwa mereka tidak memenuhi permintaan dari para peretas dengan membayarkan sejumlah uang tebusan yang sudah mereka minta.
OCA sendiri sudah melakukan kerjasama dengan Departemen Sumber Daya Informasi Texas atau DIR dan juga kerjasama dengan otoritas keamanan lain, dan sekarang ini OCA masih mencoba agar dapat memulihkan data yang sudah terkena dampak akibat serangan tersebut.
Sebagai informasi, serangan ransomware adalah sebuah serangan yang dapat mengunci jaringan atau komputer dan nantinya sang peretas akan meminta sejumlah uang tebusan. Kalau para korban dari peretasan tersebut tidak mengirimkan uang tebusan, nantinya basis data yang sudah berhasil mereka curi akan dihapus atau dibagikan di internet, hal tersebut tergantung dari motivasi si peretas sendiri.
Pada tanggal 16 Agustus 2019 lalu saja, Texas juga sudah pernah menghadapi serangan Ransomware yang terkordinasi dan menyerang 23 pemerintah kota.
Kejadian tersebut langsung diselidiki oleh Texas lokas seperti Texas Divisi Manajemen Darurat, DIR, dan juga Departement Militer Texas dan juga melibatkan lembaga-lembaga federal seperti FBI Cyber, FEMA dan juga DHS.