Thursday , September 19 2024

Inggris Kecam Facebook Mengenai Hoax dan Rohingya

foto : internet

Inggris Kecam Facebook Mengenai Hoax dan Rohingya

lebakcyber.net – Facebook yang merupakan jejaring sosial terbesar didunia dituduh merendahkan upaya bantuan internasional untuk Burma, Myanmar karena menyebarkan ujaran kebencian dan juga berita hoax. Bahkan Inggris kecam Facebook mengenai hoax dan Rohingya yang banyak beredar di jejaring sosial buatan Mark Zuckerberg tersebut.

Berdasarkan laporan dari politikus yang berasal dari Inggris yang bergabung dengan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) sudah banyak beredar hoax dan juga ujaran kebencian mengenai penganiayaan kelompok Rohingya di Facebook.

Perusahaan yang berdiri sejak tahun 2004 lalu tersebut menyajikan sebuah layanan internet yang populer di Myanmar dengan nama “Free Basic”. Dimana layanan ini dipercaya sudah membantu menyebarkan ujaran kebencian dan juga memperburuk pembataian kelompok Rohingya.

Dikutip dari halaman Business Insider pada hari senin (30/07/2018), anggota Parlemen Inggris mengatakan hal tersebut berpotensi menghalangi keberhasilan program bantuan untuk Burma dari Inggris. Facebook dinilai sudah gagal dalam membantu tanggung jawab karena penyalahgunaan platform tersebut.

Laporan yang dikirimkan politikus Inggris mengatakan bahwa Facebook sudah mengacaukan bantuan Internasional untuk kelompok Rohingya di Myanmar, termasuk upaya pemerintah Inggris.

Dalam laporan tersebut juga ditambahkan bahwa layanan Free Basic berbahaya bagi para pengguna dan sangat tidak beretika. Tentara Myanmar sudah mengusir lebih dari setengah juta kelompok Rohingya secara brutal dengan cara membakar, memperkosa, membunuh dan juga menyiksa. Kejadian tersebut tentu saja mendapat kecaman untuk Myanmar dari seluruh dunia.

Facebook saat ini sedang dalam pengawasan ketat karena perannya dalam krisis yang sedang terjadi. Pada bulan Maret lalu, United Nation mengatakan Facebook menjadi bagian yang tidak terpisahkan untuk kehidupan publik di Myanmar, bahkan bagi para penganut agama ultra-nasionalis Budha menyalahgunakan platform tersebut untuk menyebarkan ujaran kebencian.

Berdasarkan laporan yang diterbitkan oleh Washington Post, Facebook di Myanmar sendiri dibanjiri dengan berita hoax yang mengatakan bahwa tidak ada pembantaian etnis di negara tersebut atau yang biasa disebut juga sebagai propaganda genosida.

Kalau sampai informasi tersebut memang terbukti benar, mungkin memang sekarang saatnya kita menutup akun Facebook dan tidak menggunakan jejaring sosial tersebut lagi.

About Firdan Ardiansyah

Admin di lebakcyber.net Untuk berhubungan dengan saya, silahkan kirim email ke : firdan@lebakcyber.net

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *