Wednesday , April 30 2025

Diboikot Pengiklan, Facebook Terancam Hancur

foto : ID Technisia

Diboikot Pengiklan, Facebook Terancam Hancur

lebakcyber.net – Diboikot pengiklan, Facebook terancam hancur. Sepekan belakangan ini, pihak Facebook sedang menghadapi serangan boikot dari beberapa pengiklan besar. Aksi boikot tersebut adalah bagian dari kampanya “Stop Hate for Provit” yang mengklaim bahwa pihak Facebook tidak cukup serius dalam hal penghapusan konten rasis dan juga penuh kebencian pada platformnya tersebut.

Adapun beberapa perusahaan yang memutuskan untuk tidak lagi beriklan di Facebook bisa dikatakan sangat besar, sebut saja Univeler, Coca-Cola, Adidas, Starbucks, HP dan juga Ford. Dengan hilangnya beberapa pengiklan sebesar perusahan-perusahaan tersebut apakah bisa membuat bisnis Facebook hancur?

Sampai pada hari jumat minggu lalu saja, nilai saham dari perusahaan Facebook harus mengalami penurunan sebesar 8% dan juga membuat kekayaan dari sang pendiri sekaligus CEO Facebook, Mark Zuckerberg harus turun sebesar USD 7,3 miliar.

Jika dibiarkan, bisnis Facebook tersebut bisa lebih goyah lagi. Tapi pihak Facebook masih tetap optimis bahwa mereka akan dapat melewati ancaman bisnis tersebut karena beberapa faktor.

Faktor yang pertama adalah banyak perusahaan besar yang juga memboikot Facebook hanya pada bulan Juli dan yang kedua adalah pendapatan Facebook yang didapat dari iklan sebgian besar datang dari bisnis kecil dan juga menengah.

Berdasarkan laporan yang didapat dari CNN mengatakan bahwa 100 merek yang paling banyak mengeluarkan uang untuk beriklan di Facebook bisa menghabiskan sekitar USD 4,2 miliar. Kalau dibandingkan dengan total pendapatan Facebook yang didapatkan dari iklan, kontribusinya hanya sebesar 6% saja.

Sampai sekarang ini, perusahaan-perusahaan kecil dan juga menengah tersebut belum bergabung untuk melakukan boikot iklan di Facebook. Mat Morrison selaku Head of Strategy Digital Whiskey mengatakan bahwa bisnis kecil dan juga menengah tidak dapat berhenti untuk beriklan di media sosial Facebook.

Hal tersebut dikarenakan bisnis kecil tidak memiliki modal yang cukup untuk mengiklankan produknya di TV ataupun media lainnya. Kalau iklan di Facebook yang lebih murah dan juga dapat menargetkan audiens dengan sangat spesifik adalah sesuatu yang esensial.

Morrison juga mengatakan bahwa satu-satunya cara bisnis mereka berjalan adalah dengan cara memiliki akses kepada para audiens yang memang sudah ditargetkan sesuai dengan produk yang mereka iklankan, bukan audiens media massa, jadi sepertinya mereka akan terus memasang iklan.

Namun setidaknya pihak Facebook sudah mulai melakukan kompromi mengenai moderasi konten yang ada pada platformnya. Di minggu lalu saja, Facebook mengumumkan bahwa mereka akan memberikan tag kepada konten yang berisi ujaran kebencian.

Sebenarnya boikot yang menyerang media sosial seperti Facebook tersebut bukanlah hal yang baru. Pada tahun 2017 lalu saja beberapa perusahaan besar mengumumkan akan berhenti memasang iklan di Youtube akibat ada iklan yang ditempatkan pada sebuah video yang berisi konten rasis dan juga homofobia.

About Firdan Ardiansyah

Admin di lebakcyber.net Untuk berhubungan dengan saya, silahkan kirim email ke : firdan@lebakcyber.net

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *