Saturday , April 27 2024

Serangan Ransomware di Ponsel Android Meroket

Serangan Ransomware di Ponsel Android Meroket

lebakcyber.net – Ransomware telah menyita perhatian karena menyerang negara berkembang seperti Indonesia. Beberapa waktu lalu ransomware ini hanya menyerang PC, padahal yang jenis mobile juga tak kalah bahayanya, karena serangan ransomware di ponsel android meroket sejak tahun 2016 lalu.

Kaspersky Lab merilis sebuah laporan mengenai serangan Ransomware di Ponsel Android Meroket yang berisi aktivitas mobile ransomware melejit pada periode kuartal pertama di tahun 2017, di mana telah ditemukan 218.625 paket instalasi mobile Trojan-Ransomware ke Ponsel Android. Jumlah tersebut 3,5 kali lebih banyak dari pada kuartal sebelumnya.

Serangan ransomware terhadap ponsel Android ini lebih banyak terjadi di negara negara yang telah maju, mungkin hal tersebut karena penduduk pada negara negara maju memiliki pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan negara negara yang sedang berkembang, infrastruktur mobile dan e-payment yang lebih maju dan banyak digunakan oleh para penduduk negara maju lebih sering mereka manfaatkan untuk melakukan transaksi online dibandingkan penduduk di negara berkembang.

Jerman adalah negara yang persentase serangan mobile ransomware tertinggi mencapai 23% dalam kurun waktu April 2014 sampai dengan Maret 2016, . Slanjutnya diikuti oleh Kanada yang hampir 20%, lalu negara Inggris dan Amerika Serikat yang mendapat serangan ransomware mobile sebesar 15%.

“Indonesia tidak ada di 10 besar tapi itu tren yang terjadi di seluruh dunia, tren serangan mobile ransomware. Serangan umumya seperti memblok aplikasi ataupun sistem operasi,” ujar Dony Koesmandarin, Manajer Kaspersky Lab Teritorry Channel Indonesia, di Jakarta, Selasa, (18/7/2017).

Apabila menyerang aplikasi, maka aplikasi tersebut tidak bisa dibuka. Sedangkan kalau yang diserang itu adalah sistem operasinya, makan smartphone yang tidak bisa dibuka. “Sampai saat ini untuk membuka enkripsi mobile ransomware belum ditemukan,” kata Dony.

Mobile ransomware ini kebanyakan menyerang ponsel pintar berbasis Android karena jenis tersebut paling populer ketimbang smartphone jenis iOS. “iOS lebih aman dari Android tapi belum tentu aman 100%,” sebutnya.

“Serangan mobile ransomware ini banyak terdapat di Play Store karena di sana semua bisa upload apapun gak terbatas, sementara di App Store terbatas dan juga gak banyak developer-nya. Di Play Store kebanyakan aplikasinya gratis, di App Store kebanyakannya berbayar,” tutur dia.

Melihat fakta tersebut, perusahaan Kaspersky menghimbau kepada para pengguna smartphone, khususnya Android, untnuk tidak asal-asalan melakukan install aplikasi di Play Store. Sebab, bila sudah terinfeksi, data-data penting di ponsel akan terenkripsi dan pembuat Ransomware Mobile tersebut akan meminta sejumlah uang tebusan.

About Firdan Ardiansyah

Admin di lebakcyber.net Untuk berhubungan dengan saya, silahkan kirim email ke : firdan@lebakcyber.net

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *