Saturday , April 26 2025

Indonesia Negara Yang Sering Terkena Malware

foto : CSO

Indonesia Negara Yang Sering Terkena Malware

lebakcyber.net – Indonesia negara yang sering terkena malware, berdasarkan data keamanan siber Microsoft pada akhir tahun 2018, Indonesia berada di posisi ke-3 negara yang paling sering terkena malware pada perangkat PC. Berdasarkan data internal pusat keamanan siber perusahaan tersebut di Washington, Amerika Serikat, serangan siber yang paling banyak menyerang Indonesia adalah jenis malware.

Haris Izmee selaku Presiden Direktur Microsoft Indonesia di Hotel Shangri-La mengatakan “Lebih banyak malware, malware itu sesuatu yang sangat tinggi. Kalau saya lihat dari data Microsoft itu very clear Indonesia berada di posisi top 3”.

Namun saat ditanya lebih lanjut mengenai peringkat negara yang paling banyak terknea serangan siber, Haris tidak menjawab pertanyaan tersebut dengan pasti. Dirinya juga tidak mengungkapkan serangan lain yang menyerang Indonesia selain malware.

Berdasarkan keterangan Haris, sebanyak 83 persen serangan malware berasal dari perangkat lunak bajakan yang banyak beredar di Indonesia. Walaupun begitu, pihaknya sekarang melihat masyarakat Indonesia sudah mulai sadar untuk menggunakan perangkat lunak original.

Haris Melanjutkan “Faktanya kalau dari segi statistik, sebanyak 83 persen software di Indonesia ini ilegal. Namun masyarakat Indonesia sekarang mulai mengapresiasi software yang asli. Kalau Anda lihat perusahaan software di dunia mereka melakukan research dan development untuk mengembangkan software mereka. Kami berharap apresiasi untuk software yang asli tersebut tinggi dan sangat membantu untuk mengurangi serangan siber yang terjadi”.

Mengenai sikap Microsoft mengenai software ilegal yang beredar di internet beberapa produk Microsoft sendiri, Haris mengatakan kalau perusahaan melakukan banyak kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan perangkat lunak yang asli.

Selain itu, Microsoft Indonesia juga melakukan berbagai edukasi dan banyak berdialog dengan asosiasi dan juga pemerintah.

“Banyak usaha yang sudah dilakukan, kita lakukan banyak kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan software original. Selain itu kita juga banyak melakukan edukasi seperti berdialog dengan asosiasi pemerintah seperti seruan untuk sering mengganti password”. Tambah Haris.

Namun pihak Microsoft tidak dapat menjelaskan secara teknis apakah ada ciri khusus aplikasi yang sudah tertanam malware, namun Haris mengatakan biasanya saat pengguna menggunakan perangkat lunak bajakan, peretas sudah memasukan sebuah aplikasi mini tertentu yang dapat membuka data pengguna.

About Firdan Ardiansyah

Admin di lebakcyber.net Untuk berhubungan dengan saya, silahkan kirim email ke : firdan@lebakcyber.net

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *