Fakta Group Hacker Korea Utara
lebakcyber.net – Fakta group hacker Korea Utara. Seorang hacker ternyata tidak terbatas berasal dari negara maju saja, bahkan negara yang tertutup seperti Korea Utara ternayta sudah memiliki grup hacker mereka sendiri.
Bagi kalian yang memiliki akun jual beli online, internet banking dan juga platform distribusi digital lainnya, maka kalian harus benar-benar memperhatikan keamanannya.
Dikutip dari halaman CNN, pada bulan September lalu, Departemen Keuangan Amerika Serikat menyatakan bahwa mereka sudah memberikan sanksi kepada Korea Utara karena aktivitas hacking yang dilakukannya.
Memang masih kurang banyak pengetahuan mengenai dunia hacking yang berasal dari Korea Utara karena negara tersebut sangat tertutup namun sudah dapat memperlihatkan efek dari aktivitas hacking mereka di dunia.
Dibalik tertutupnya negara tersebut, selain memiliki Kekuatan Militer yang menjadi fokus dari Kim Jong-Un, ternyata kemampuan hacking para hacker yang berasal dari Korea Utara memiliki kualitas tingkat tinggi.
Dan pada kesempatan kali ini langsung saja kita bahas mengenai Fakta group hacker Korea Utara dan bagaimana sepak terjang mereka di seluruh dunia.
Reconnaissance General Bureau
Reconnaissance General Bureau merupakan badan intelijen resmi Korea Utara, dan diayini merupakan induk dari Lazarus Group, BlueNorOff dan juga AndAriel. Dan ketiga grup tersebut juga ternyata di sanksi oleh Amerika Serikat.
Ketiga grup tersebut sebenarnya bukan nama resmi dari mereka, melainkan sebuah nama yang diberikan oleh dunia karena sedikitnya informasi yang tersedia tentang mereka sekarang ini.
Sejarah Grup Hacker Korea Utara
Dengan akses internet yang sangat terbatas, bagaimana Korea Utara dapat memiliki dan juga mendukung aktivitas grup hacker tersebut? Hampir semua analis keamanan di dunia setuju bahwa China memiliki peran yang besar dalam hal tersebut, terutama di kota Shenyang yang berada di daerah timur laut China.
Di kota tersebut Korea Utara memiliki properti yang diberi nama Hotel Chilbosan yang diyakini menjadi markas bagi grup hacker yang berasal dari Korea Utara. Di sana, para hacker tersebut dilatih sebelum akhirnya dikirim ke negara lain yang masih terhubung secara diplomasi dengan Korea Utara, termasuk Indonesia.
Sumber Daya Grup Hacker Korea Utara
Darimana para grup hacker yang berasal dari Korea Utara tersebut mendapatkan sumber dayanya? ternyata setelah diteliti, mereka mendapatkan pendanaan langsung dari negara, karena dapat dikatakan kalau hacker di Korea Utara itu masuk kedalam kategori Pegawai Negeri Sipil atau PNS.
Karena group hacker tersebut beroperasi langsung di bawah badan inetelijen resmi Korea Utara, mereka dianggap sebagai bagian dari militer.
Sepak Terjang Grup Hacker Korea Utara
Pada tahun 2014 lalu saat perusahaan sebesar Sony Pictures menjadi korban karena film The Interview, dimana film The Interview merupakan film yang menghina Korea Utara.
Selain itu ada juga kasus Ransomware WannaCry di tahun 2017 lalu yang bahkan Indonesia pernah menjadi korban dari keganasan Ransomware tersebut.
Mungkin sebenarnya bukan hanya itu saja aksi hacking yang pernah dilakukan oleh para hacker yang berasal dari Korea Utara, dan diyakini sudah banyak lagi aksi yang mereka lakukan secara diam-diam.
Target Serangan
Ketiga group hacker yang berasal dari Korea Utara yang sebelumnya sudah disebutkan diatas memiliki fokus yang berbeda-beda. Contohnya saja, serangan yang terjadi pada Sony Pictures dan juga WannaCry dilakukan oleh grup utama Lazarus yang memang sepertinya memiliki tugas untuk skala besar.
AndAriel memiliki tugas untuk mengganggu kinerja dari perusahaan dan juga pemerintah luar, dan grup ini berfokus pada institusi-institusi yang ada di Korea Selatan.
Sedangkan untuk group BlueNorOff memiliki tugas untuk menghasilkan uang karena sanksi ekonomi yang dijatuhkan ke Korea Utara. Dikutip dari halaman ArsTechnica, belakangan ini serangan terhadap bank yang ada di Bangladesh pada tahun 2016 lalu nyaris sukses dilakukan oleh grup ini dengan uang sejumlah USD 851.
Tingkat Kesuksesan Hacker Korea Utara
Pada bulan Agustus lalu, Forbes menyatakan bahwa para group hacker Korea Utara sudah berhasil memperoleh uang sebanyak USD 2 milyar hasil dari serangan kepada bank dan juga platform pertukaran cryptocurrency.
Berdasarkan beberapa contoh diatas saja, dapat ditarik kesimpulan kalau grup hacker yang berasal dari Korea Utara ini sudah tidak perlu diragukan lagi kekuatannya.
Jadi bagaimana? setelah membaca beberapa fakta menarik mengenai hacker yang berasal dari Korea Utara tersebut memiliki skill yang cukup mengerikan bukan. Mengenai teknologi, mungkin mereka boleh terbelakang, namun kalau dari sisi niat dan juga dedikasi, negara yang sangat tertutup ini juga patut untuk diacungi jempol.