Friday , January 10 2025

Alasan Telkom Masih Blokir Netflix

foto : inews.co.uk

Alasan Telkom Masih Blokir Netflix

lebakcyber.net – Alasan Telkom masih blokir Netflix. Setelah hampir empat tahun Netflix hadir di Indonesia, namun pelanggan Telkom Group masih belum dapat mengakses Netflix. Hal tersebut dialami oleh pengguna Indihome, Wifi.id ataupun Telkomsel.

Telkom Group sendiri memang sudah memblokir Netflix sejak tahun 2016 lalu, tahun yang sama saat perusahaan Netflix masuk ke Indonesia untuk pertama kalinya. Pemblokiran Netflix tersebut sebenarnya bukan tanpa alasan.

Faizal Djoemadi selaku Direktur Bisnis Telkom Indonesia mengatakan bahwa pihak Telkom tidak bermaksud menganaktirikan Netflix dengan platform streaming lainnya seperti Hooq ataupun iFlix.

Faizal mengatakan bahwa semua pemain over the top (OTT) diperlakukan sama tanpa pengecualian, begitu juga dengan Netflix.

Dari segi bisnis, dirinya mengatakan bahwa sebenarnya sudah ada kesepakatan untuk bagi hasil. Namun ada satu hal yang sampai sekarang ini masih mengganjal dan juga belum menemukan titik sepakat, yaitu mengenai konten.

Pada sebuah wawancara dengan KRAsia, Faizal menjelaskan bahwa Netflix tidak mau memenuhi syarat tersebut, yaitu menarik konten bermasalah dalam waktu 24 jam.

Hal tersebut menjadi alasan utama Telkom Group untuk melakukan pemblokiran kepada Netflix pada sejak tahun 2016 lalu.

Direktur Consumer PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom), Dian Rachmawan mengatakan bahwa Netflix tidak memiliki izin atau tidak memenuhi aturan yang ada di Indonesia.

Menurut Dian, Netflix banyak memiliki konten yang tidak diperbolehkan di Indonesia, termasuk pornografi.

Sementara itu, Faizal kemudian membandingkan Netflix dengan layanan HBO. Jika ada konten HBO yang dikomplain oleh masyarakat, misalnya seperti muatan kekerasan atau pornografi, Telkom akan meminta pihak HBO untuk menarik konten tersebut dan pihak HBO bersedia untuk melakukannya.

Lalu kalau masalah konten, kenapa Netflix masih dapat diakses oleh operator lain? Faizal mengatakan kalau masing-masing ISP memiliki kepentingan dan juga strategi bisnis yang berbeda.

Kalau mereka membuka akses Netflix atau OTT lain, itu artinya mereka mengambil pendapatan besarnya hanya dari layanan data saja. Namun tidak dengan Telkom yang memiliki sederet produk layanan digital.

Faizal menambahkan bahwa Pihak Telkom menggabungkan konten dengan layanan digital Telkom. Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban Telkom untuk memastikan tidak ada konten berbahaya di produk Telkom.

Salah satu produk layanan yang dimaksud adalah, paket hiburan MAXstream yang didalamnya menawarkan tayangan film dan juga serial dari platform streaming seperti Hooq, Catchplay, iflix dan juga Viu.

Dirinya juga mengklaim bahwa secara coverage, Telkom lebih baik jika dibandingkan dengan operator lain. Misalnya saja Indihome yang memiliki 7 juta pengguna, itu merupakan angka yang tinggi jika dibandingkan dengan pesaingnya seperti Biznet atau MyRepublic milik Sinar Mas.

Sementara berdasarkan data pada kuartal III-2019 lalu, Telkomsel sudah memiliki 170,9 juta pelanggan. Berdasarkan jumlah tersebut, hampir 65 persennya adalah pengguna data.

Mengenai pemblokiran Netflix ini, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate juga sedang meminta agar Netflix dan Telkom Group untuk segera menyelesaikan masalah business to business.

Pada kesempatan yang berbeda, Leigh Wong selaku Head of Corporate Communications for Southest Asia, Netflix, mengatakan kalau pihaknya masih terus melakukan diskusi dengan pihak PT Telkom.

About Firdan Ardiansyah

Admin di lebakcyber.net Untuk berhubungan dengan saya, silahkan kirim email ke : firdan@lebakcyber.net

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *