Monday , October 14 2024

WhatsApp Anggarkan 700 Juta Rupiah Untuk Peneliti Hoax

foto : kata data

WhatsApp Anggarkan 700 Juta Rupiah Untuk Peneliti Hoax

lebakcyber.net – Sulitnya memberantas penyebaran mengenai berita palsu atau hoax yang tersebar melalui aplikasi berbagi pesan WhatsApp membuat perusahaan tersebut mengeluarkan dana khusus untuk mengatasi masalah tersebut. WhatsApp anggarkan 700 Juta Rupiah untuk peneliti hoax agar pesan palsu atau berita hoax tidak tersebar melalui WhatsApp.

Perusahaan yang diakuisi Facebook pada tahun 2014 lalu tersebut menyiapkan dana sebesar USD 50.000 atau sekitar Rp. 700 juta untuk peneliti yang tertarik mempelajari sebab akibat dan juga aspek lain seputar penyebaran berita hoax di WhatsApp, khususnya cara pencegahan agar kabar dan berita hoax tersebut tidak memakan korban.

Dikutip dari halaman Mashable, pernyataan tersebut dikeluarkan WhatsApp setelah perusahaannya mendapatkan tuntutan dari pemerintah India agar mau terlibat dalam upaya meminimalisasi kabar hoax lewat pesan instan.

Tuntutan ini diberikan beberapa waktu setelah adanya dua orang warga India yang tewas karena pengeroyokan massal yang dipicu oleh sebuah kabar hoax yang dikirim melalui WhatsApp.

Dalam pernyataan resminya, pihak WhatsApp mengatakan bahwa WhatsApp akan memberikan penghargaan kepada para peneliti yang tertarik untuk mengeksplorasi isu-isu terkait dengan kesalahan informasi yang tersebar melalui WhatsApp.

Pihaknya juga akan serius mempertimbangkan proposal dari setiap ilmu sosial dan perspektif teknologi yang mengusulkan proyek untuk memperkaya pemahaman mereka mengenai masalah kesalahan informasi yang ada di WhatsApp.

Berita atau kabar palsu memang menjadi hal mendesak untuk segera diatasi. Meski sulit, WhatsApp sebagai salah satu platform yang kerap digunakan untuk menyebar berita palsu harus segera mengambil tindakan.

Facebook sebagai induk dari WhatsApp sudah kini telah melakukan serangkaian tindakan demi meminimalisasi berita hoaks yang tersebar di media sosial ini.

Facebook bekerja sama dengan media massa terverifikasi di setiap negara meluncurkan “Fact Checker” untuk mengecek keabsahan data dan fakta yang tersebar luas di lini massa.

Bukan tak mungkin WhatsApp pun akan melakukan hal serupa. Namun sejatinya perlakuan dan tindakan tegas untuk menekan kabar hoaks ini berbeda antara WhatsApp dan Facebook. Pasalnya kedua platform ini memiliki karakteristik yang berbeda pula.

About Firdan Ardiansyah

Admin di lebakcyber.net Untuk berhubungan dengan saya, silahkan kirim email ke : firdan@lebakcyber.net

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *