Monday , October 14 2024

Tren Baru Serangan Siber di Indonesia Menurut Kaspersky

foto : shutterstock

Tren Baru Serangan Siber di Indonesia Menurut Kaspersky

lebakcyber.net – Perusahaan keamanan Kaspersky Lab mengunkapkan tren baru serangan siber di Indonesia menurut Kaspersky Lab yang akan mengemuka pada tahun 2019 ini. Beberapa serangan siber tersebut dapat terjadi kapan saja tanpa mengenal target dan juga ruang dan waktu.

Prediksi tersebut disampaikan langsung oleh Dony Koesmandarin selaku Territory Channel Manager untuk Indonesia di Kaspersky Labs Asia Pasifik.

Donny mengatakan dengan maraknya perusahaan teknologi baru dan inovasi digital dalam perekonomian Indonesia, serangan siber juga akan semakin banyak di tahun 2019 ini. Menurutnya akan ada 7 tren baru untuk serangan cyber di Indonesia pada tahun 2019 ini.

Serangan APT (Advanced Persistent Threat) akan berkurang.

APT adalah sebuah bentuk serangan siber berskala besar yang mengincar suatu infrastruktur atau target besar agar dapat mengumpulkan informasi yang sensitif.

Dengan berkurangnya serangan APT sejatinya menghasilkan paradigma atau cara baru bagi para pelaku serangan cyber.

Cara baru tersebut dapat dimanfaatkan untuk menyerang perangkat atau infrastruktur agar lebih efektif karena APT sendiri membutuhkan waktu lama untuk dieksekusi.

Serangan dari perangkat jaringan dan IoT

Jenis serangan dari perangkat jaringan dan IoT ini juga diprediksi akan ramai pada tahun 2019 ini. Para pelaku serangan kriminal akan memanfaatkan celah keamanan pada jaringan dan perangkat IoT sebagai media untuk melakukan serangan cyber.

Salah satunya, para pelaku serangan cyber dapat memanfaatkan botnets (robot) atau perangkat IoT untuk menghambat sinyal komunikasi dan mengacaukan sebuah infrastruktur melalui jaringan.

Serangan Siber melalui smartphone

Dony juga memprediksi bahwa serangan melalui jalur perangkat mobile akan tetap marak di tahun 2019 ini. Karena pengguna smartphone semakin bertambah setiap tahunnya.

Beberapa pengguna juga kebanyakan tidak mengerti sistem keamanan pada smartphonenya, misalnya seperti izin aplikasi yang dapat membaca seluruh data pengguna yang ada di smartphonenya.

Munculnya pemain baru yang lebih agresif

Semakin tumbuhnya para pelaku serangan siber sebagai efek dari berjurangnya APT juga patut diwaspadai, karena mereka biasanya mengotak atik alat eksploitasi untuk melakukan serangan siber agar lebih sulit untuk ditangani.

Kehadiran tools eksploitasi yang bersifat customizable juga dapat memudahkan para pelaku serangan siber untuk terjun ke dunia ini.

Ancaman dari celah keamanan Hardware

Serangan siber juga dapat memanfaatkan celah keamanan pada perangkat keras. Para pelaku serangan siber dapat memanfaatkan kelemahan sistem yang ditimbulkan pada sisi hardware.

Contohnya, pelaku serangan siber mengeksploitasi bug yang ada pada CPU agar dapat mengumpulkan data para penggunanya.

Serangan dari sosial media

Serangan siber juga marak terjadi di media sosial, dengan memanfaatkan lingkaran pertemanan para penggunanya untuk beredar.

Pada beberapa layanan tersebut, banyak pelaku yang menanfaatkan media sosial tersebut agar bisa mendapatkan minat pengguna untuk mengklik konten yang berbahaya.

Contohnya pengguna biasanya mengklik link pada media sosial tanpa tahu isinya. Padahal tidak menutup kemungkinan kalau link tersebut dapat mengarahkan ke situs yang berbahaya.

About Firdan Ardiansyah

Admin di lebakcyber.net Untuk berhubungan dengan saya, silahkan kirim email ke : firdan@lebakcyber.net

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *