Tim Khusus BSSN Untuk Melawan Serangan Bjorka
lebakcyber.net – Tim Khusus BSSN Untuk Melawan Serangan Bjorka. BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) sudah mengungkapkan peran dari emergency response team atau tim respons darurat. BSSN menjelaskan kalau tim khusus tersebut berguna untuk menanggapi serangan siber dan salah satunya adalah yang dilakukan oleh hacker Bjorka.
Adapun tim khusus yang telah dibentuk tersebut adalah gabungan dari Kemkominfo, BSSN dan juga Badan Intelijen Negara (BIN). Tim respons darurat tersebut sudah dibentuk setelah dilakukan pertemuan dengan Presiden Jokowi pada hari Senin tanggal (12/09/2020) lalu.
Hinsa Siburian selaku Kepala BSSN pada hari Selasa (13/09/2022) kemarin mengatakan kalau pihaknya menyambut baik dan BSSN sendiri memiliki tugas itu juga yang selama ini disebut dengan national incident response team. Jadi, pihaknya sangat senang serta menyambut langkah tersebut sehingga pekerjaannya untuk national incident response team tersebut akan semakin cepat dan juga efisien.
Hinsa juga melihat kalau dibentuknya tim respons darurat tersebut juga termasuk meyakinkan kalau sistem elektronik yang berada di masing-masing kementerian atau lembaga dapat berjalan dengan baik serta tidak mengalami adanya gangguan.
Tim yang dibentuk tersebut nantinya akan melakukan pengecekan kepada sistem elektronik yang berada di lembaga ataupun kementerian. Selanjutnya akan dilihat apakah ada kerentanan atau celah, jadi nantinya bisa disampaikan kalau ada kerentanan di sisi sistem dan harus segera diperbaiki, jika ada kekurangan maka segera dilakukan penambahan atau penambalan, jelas Hinsa.
Tujuan utama dari dibentuknya tim respons darurat tersebut juga agar dapat melakukan langkah pencegahan kalau seandainya terjadi serangan siber.
Hinsa juga menambahkan kalau tim khusus tersebut masih bagian dari pencegahan. Kalau misalnya terjadi serangan, tim ini diharapkan mampu untuk mengatasinya. Hinsa juga mengharapkan tim respons darurat bisa lebih efektif dan efisien.
Terkait masalah keamanan yang ada pada sistem elektronik pada masing-masing lembaga ataupun kementerian itu menjadi tanggung jawab bersama, tambah Hinsa.
Selain itu Hinsa juga menjelaskan kalau di dunia nyata ada polisi itu aturan sudah dan juga sudah dilaksanakan, kesadaran tersebut juga harus kita bangun di ruang siber. Kita juga harus menyadari secara penuh kalau di pemerintahan tidak sepenuhnya tidak bagus, hal tersebut karena kita melakukan ITSA atau Information Technology Security Assessment yang dibangun kesadaran pada semua penyelenggara sistem elektronik agar mau di evaluasi serta meningkatkan sistem keamanannya.