Terancamnya Era Keemasan Youtuber
lebakcyber.net – Sebuah penelusuran menarik dari media teknologi the verge mengungkapkan beberapa fakta mengenai terancamnya era keemasan Youtuber dimana YouTube sudah tidak seperti dulu lagi.
Jika dilihat dari sejarah, pada tahun 2006 Google membeli YouTube dengan nilai USD 1,6 miliar. Pada saat itu, YouTube sangat berbeda dengan seperti sekarang ini. Google harus membersihkan masalah pembajakan yang begitu marak.
Misalnya saja film yang berhak cipta, sangat mudah ditemukan di YouTube. Maka eksekutif YouTube mulai menangani masalah tersebut dengan fokus kepada konten orisinal yang dibuat oleh para kreator.
Dikutip dari halaman the verge, kebudayaan konten kreator juga menjadi kekuatan YouTube sejak kelahirannya. Maka mulailah banyak bermunculan bintang-bintang kenamaan dari YouTube, seperti misalnya PewDiePie, Anthony Padilla sampai Casey Neistat yang memiliki ciri khasnya masing-masing.
Masa keemasan pun akhirnya datang, pada tahun 2011 YouTube sudah disaksikan lebih dari 1 triliun kali dan juga para kreator mendapatkan banyak uang dari Google Adsense. Sosok seperti PewDiePie juga berani fokus sepenuhnya sebagai YouTube dan meninggalkan pekerjaan lainnya.
Antara tahun 2011 sampai dengan tahun 2015, YouTube adalah surga bagi gamer, komedian, pembuat film dan lain-lain. Mereka dapat bekerja dengan fun sesuai dengan bidangnya masing-masing dan mendapatkan penghasilan yang tidak sedikit. Namun dibalik layar, situasi sedikit demi sedikit mulai berubah.
YouTube rupanya mulai waspada terhadap ancaman yang datang dari para kompetitor streaming seperti Netflix. Pada bulan Oktober 2012, YouTube mengumumkan algoritma mereka berubah menjadi lebih ramah kepada video yang memiliki durasi lebih lama jika dibandingkan dengan perhitungan views.
Artinya, video viral seperti ‘Charlie Bit My Finger’ yang populer di YouTube pada masa awalnya, tidak akan direkomendasikan sebanyak video yang memiliki durasi lebih panjang, untuk membuat orang lebih lama dalam menghabiskan waktu di YouTube. Maka para kreator konten jadi ramai membuat video yang memiliki durasi lebih dari 10 menit untuk memenuhi kebutuhan sistem baru tersebut.
Pada tahun 2011, YouTube berinvestas USD 100 juta untuk menambah channel premium dengan bintang para selebriti, namun hal tersebut menuai kegagalan. Berkaca dari hal tersebut, akhirnya dirilislah YouTube Red pada bulan Oktober 2015.
Dengan biaya USD 9,99 per bulannya, pengguna dapat melihat konten tanpa iklan dan juga serial orisinal yang dibuat oleh YouTube. Bintangnya tidak lagi selebriti, tapi juga para kreator asli dari platform YouTube seperti PewDiePie yang membuat konten tersebut dibantu oleh pembuat film profesional.
Algoritma YouTube Sering Berubah
Untuk beberapa saat, para kreator bahagia. Namun mendadak pada tahun 2016 mereka mulai mengeluhkan beberapa masalah.
YouTuber terkenal seperti Philid DeFranco atau Jesse Ridgway mengeluhkan video mereka mendadak tidak mendapatkan penghasilan seperti biasanya. Tidak ada yang tahu persis mengapa hal tersebut bisa terjadi, namun kemungkinan ada perubahan algoritma.
PewDiePie juga ikut memanas-manasi dengan menayangkan sebuah video mengenai angka pemirsanya yang turun. Pada mulanya 30% dari trafiknya yang berasal dari saran feed yang dirancang YouTube, namun setelah ada perubahan algoritma tersebut, angka trafik dari metede itu turun menjadi 1%
Pihak YouTube pun langsung merespon dengan mengatakan kalau tidak ada perubahan apapun. Namun para kreator mulai tidak percaya lagi kepada YouTube.
Beberapa kreator pun mulai frustasi dan menarik diri. YouTube dinilai tidak lagi sama seperti pada tahun 2011 sampai 2016. Mereka tidak memahaminya lagi dan disamping itu mencoba untuk menyesuaikan desain mesin yang tidak mereka mengerti bisa sangat melelahkan. Adaptasi kini dirasa lebih sulit dari masa silam.
Dan belakangan ini, YouTube seperti mulai mengutamakan video dari acara televisi atau label musik besar. Pada presentasi tahun 2018 di Radio City Music, YouTube secara terang-terangan tidak memajang karya dari para kreator top, malah menampilkan Ariana Grande, Kevin Hart samapi klip dari The Tonight Show Starring Jimmu Fallon.
Kreator konten juga merasa semakin dilupakan. Saat dikonfirmasi oleh the verge, YouTube menolak anggapan bahwa mereka mulai meninggalkan para kreator. “Strategi inti dan investasi kami tetap berpusat pada para kreator,” jelas YouTube pada keterangannya.