Thursday , December 5 2024

Telegram Menjadi Aplikasi Favorit Teroris

foto : faktualnews.co

Telegram Menjadi Aplikasi Favorit Teroris

Lebakcyber.net – Telegram merupakan salah satu aplikasi chatting yang dapat digunakan untuk berbagi pesan dengan sesam pengguna telegram, sama seperti halnya aplikasi chatting lainnya seperti WhatsAPP, BBM, Line dan masih banyak lagi aplikasi chatting lainnya, Telegram memudahkan penggunanya untuk saling berbagi dan berhubungan dengan sesama pengguna telegram, namun mengapa Telegram menjadi aplikasi favorit teroris dan banyak digunakan oleh para teroris untuk saling berhubungan?

Telegram menjadi aplikasi favorit para teroris karena memiliki tingkat enkripsi dan perlindungan yang lebih ketat dan kuat dan juga Telegram sangat melindungi privasi para penggunanya jika dibandingkan dengan aplikasi chatting serupa seperti WhatsAPP dan BBM. Jadi itulah salah satu alasan mengapa para teroris menggunakan aplikasi Telegram untuk saling berkomunikasi, karena Telegram memiliki tingkat enkripsi yang jauh lebih kuat dan juga sangat menjaga privasi para penggunanya.

Telegram telah menjadi aplikasi favorit bagi banyak anggota ISIS, pro-ISIS serta elemen elemen teroris lainnya. Hal tersebut disampaikan pada bulan Desember 2016 oleh Middle East Media Research Institute (MEMRI).

 

Awal Diperkenalkannya Telegram

Aplikasi Telegram merupakan sebuah aplikasi chatting yang dibuat oleh Pavel Durov dan mulai diperkenalkan pada tahun 2013. Sebagai sarana berbagi pesan yang memiliki tingkat keamanan yang tinggi dan tidak dapat diintip oleh siapapun.

Telegram Menjadi Aplikasi Favorit Teroris
foto : tekno.kompas.com

Telegram juga memiliki sistem end-to-end (dari pengguna ke pengguna) yang sangat sulit untuk diretas. Sebenarnya sistem tersebut juga dimiliki oleh aplikasi pesan instan lainnya seperti WhatsAPP, Viber dan BBM. Namun tingkat enkripsi yang dimiliki oleh Telegram jauh lebih tinggi dibandingkan aplikasi berbagi pesan lainnya.

Dilansir dari halaman TechCrunch, sampai saat ini ada 100 juta pengguna aktif aplikasi Telegram setiap bulannya dan setiap harinya lebih dari 15 pesan yang dikirim melalui Telegram setiap harinya. Dan masih  menurut TechCrunch, setiap harinya ada 350 ribu pengguna baru yang menggunakan aplikasi Telegram.

Durov, yang kabur dari Rusia pada 2013 dan kemudian menjadi warga negara St Kitts & Navis, adalah pendukung privasi daring dan, mengutip Huffingtonpost, pernah menyatakan bahwa jumlah teroris yang menggunakan Telegram masih jauh lebih sedikit dibandingkan masyarakat biasa yang memanfaatkannya untuk kebaikan.

Walau demikian, Telegram pernah menutup 78 akun terkait ISIS beberapa saat setelah terjadi teror di Paris pada 2015. “Kami memang memblokir bot dan kanal teroris (misalnya yang berhubungan dengan ISIS), namun kami tidak akan memblokir siapapun yang mengungkapkan opini secara damai,” kata Telegram saat itu.

Lalu pada Juni 2017, Durov juga memenuhi permintaan pemerintah Rusia akan informasi dasar perusahaan setelah pelaku serangan bom di St Peterburg diduga menggunakan Telegram. Permintaan tersebut dipenuhi setelah Kremlin mengancam akan memblokir aplikasi itu di seluruh Rusia.

Walaupun misalnya Telegram sudah diblokir di Rusia karena Telegram menjadi Aplikasi favorit teroris , para teroris akan tetap bisa mencari alternative lain untuk saling berhubungan antar kelompoknya hanya dalam waktu satu atau dua hari saja. Jadi meskipun pemerintah kita menutup aplikasi Telegram, para teroris pasti akan menemukan cara lain yang lebih aman agar dapat saling berhubungan antar sesama anggotanya. Menutup Telegram hanya akan membuat ISIS atau kelompok teroris lain berpindah ke tempat lain.

About Firdan Ardiansyah

Admin di lebakcyber.net Untuk berhubungan dengan saya, silahkan kirim email ke : firdan@lebakcyber.net

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *