Sumber Kebocoran Data Pengguna Diungkap Twitter
lebakcyber.net – Sumber Kebocoran Data Pengguna Diungkap Twitter. Pada awal bulan Januari 2023 lalu ada sejumlah 200 data dari para pengguna media sosial Twitter yang diduga bocor dan juga dijual secara gratis di forum peretas, Breached Forums. Data-data yang dibocorkan tersebut berisi username dan juga alamat e-mail.
Dalam blog resminya, pihak Twitter memberikan tanggapan terhadap kasus tersebut dan mengklaim kalau kebocoran data yang terjadi beberapa waktu yang lalu tersebut bukan berasal dari sistem perusahaan.
Dalam akun Twitter resminya, pihak Twitter menuliskan kalau mereka bertanggung jawab untuk melindungi setiap data pribadi penggunanya dengan sangat serius.
Dikutip dari halam Twitternya, mereka menuliskan kalau telah menanggapi beberapa media terkait data pribadi para pengguna Twitter yang dijual di forum online, pihak Twitter juga sudah melakukan investigasi dan tidak menemukan adanya bukti yang merujuk kepada bocornya data dari sistem milik Twitter.
We were recently made aware of reports that Twitter user data was being sold online. After a comprehensive investigation, we found no evidence that this data originated from the exploitation of our systems. Read more here: https://t.co/4LnVG6gzae
— Twitter Support (@TwitterSupport) January 11, 2023
Pihak Twitter juga menambahkan kalau data yang disebarkan di forum online tersebut kemungkinan besar merupakan data kumpulan yang memang tersedia bagi umum. Jadi bisa dipastikan kalau data yang bocor tersebut bukanlah data yang penting.
Bocornya data yang kemungkinan merupakan kumpulan data yang memang telah tersedia di internet dan juga bisa diakses melalui berbagai sumber.
Bocornya 200 juta data pada awalnya bermula dari sebuah akun bernama “ThinkingOne” yang melakukan penyebaran data para pengguna twitter pada forum online. Data yang diperkirakan memiliki kapasitas sebesar 63 GB tersebut berisi nama pengguna, handle, e-mail, tanggal akun dibuat dan juga berapa jumlah follower yang berasal dari 209.595.668 pengguna Twitter tersebut.
Data tersebut diklaim kalau diambil dengan menggunakan sebuah sistem kode pemrograman API Twitter pada versi 2021.
Berdasarkan laporan yang didapat dari peneliti keaman Privacy Affairs, Miklos Zoltan, data yang dibocorkan pada bulan Januari tersebut adalah data yang sama yang sebelumnya sudah disebarkan oleh “Ryushi” pada bulan November lalu yang berisi 400 juta data pengguna Twitter.
Jumlah yang disebarkan oleh “ThinkingOne” tersebut hanya berisi setengah dari yang sudah diupload oleh “Ryushi”. Hacker “ThinkingOne” juga memberikan penjelasan kalau angka tersebut lebih sedikit akibat data yang disebarkan sudah bebas dari duplikasi data.