Smartphone Tidak Membunuh Manusia
lebakcyber.net – Berdasarkan hasil riset National Toxicology Program (NTP) Amerika Serikat menunjukan bahwa penggunaan smartphone tidak membunuh manusia dan penggunaan smartphone dalam jangka panjang tidak akan membunuh manusia secara langsung.
Kesimpulan tersebut berdasarkan hasil dari penelitian berjudul “Cell Phones and Cancer Risk” yang berkaitan dengan radiasi pada ponsel yang memicu sel kanker. NTP sendiri menjelaskan paparan energi radiofrekuensi yang dihasilkan oleh smartphone merupakan bentuk radiasi non-ionisasi.
Tidak seperti radiasi ionisasi, radio frekuensi tidak menyebabkan kerusakan pada DNA yang bisa menyebabkan kanker pada manusia. Radiasi non-ionisasi pada smartphone secara konsisten menyebabkan efek biologis yaitu peningkatan suhu didalam jaringan. Karena jaringan yang berdekatan dengan antena smartphone akan menyerap energi radiofrekuensi.
NTP sendiri menggunakan tikus untuk melakukan percobaan paparan radiasi readiofrekuensi (RFR) yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok pertama yang terkena paparan RFR dan yang tidak terkena paparan RFR.
Hasilnya, kedua kelompok tikus tersebut memiliki tingkat kesehatan yang sama. Beberapa tikus yang terkena paparan RFR dengan dosis tinggi masih mampu bertahan hidup lebih lama dan sebagian lainnya mati lebih cepat.
Dikutip dari halaman New York Post, Dr. John Bucher selaku senior peneliti NTP mengatakan “Tidak ada bukti konsisten saat ini yang menunjukkan peningkatan risiko kanker akibat non-ionisasi”.
Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam situs resmi National Cancer Institute tersebut juga menyertakan beberapa hasil penelitian sebelumnya dari peneliti yang berbeda. Senada dengan pernyataan Bucher, Badan Pengawas Pangan dan Obat-Obatan Amerika Serikat (Food and Drug Administration) juga mengatakan bahwa sebagian besar penelitian epidemiologi manusia, gagal menunjukan hubungan antara paparan RFR dan masalah kesehatan.
Selain itu European Comission Scientific Committee juga menunjukan hasil penelitian yang menunjukan tidak adanya peningkatan resiko tumor otak atau kanker lain di bagian kepala dan leher pengguna smartphone.
Mereka juga menambahkan penelitian tersebut tidak menemukan indikasi peningkatan resiko berbahaya termasuk kanker pada anak-anak yang menggunakan smartphone.
Penggunaan ponsel dalam jangka waktu panjang bukan tanpa efek buruk bagi penggunanya, Bucher menyoroti adanya aktivitas karsinogenik yang bisa memicu resiko kanker ketika menggunakan smartphone yang menghasilkan paparan RFR yang tinggi.