Rusia Melarang Tentaranya Gunakan Smartphone
lebakcyber.net – Sekarang ini media sosial seperti menjadi panggung untuk setiap orang untuk menunjukan eksistensinya, namun hal tersebut tidak berlaku untuk tentara di Rusia. Karena pemerintah Rusia melarang tentaranya gunakan smartphone dengan alasan tertentu.
Parlemen Rusia baru saja meloloskan rancangan undang-undang yang melarang tentara di negara tersebut menggunakan smartphone saat melakukan tugas.
Seperti dikutip pada halaman BBC, larangan tersebut di keluarkan setelah penggunaan media sosial oleh personel militer meningkatkan ancaman keamanan nasional.
Rancangan undang-undang tersebut juga melarang tentara di Rusia menggunakan smartphone untuk berfoto, merekam video dan juga mengakses internet.
Tentara Rusia diliarang untuk menuliskan mengenai apapun yang terkait dengan militer dan juga berbicara dengan jurnalis ataupun wartawan.
Bukan hanya larangan menggunakan smartphone, para tentara di Rusia juga dilarang untuk menggunakan tablet dan juga laptop saat bertugas.
Alasan Rusia Melarang Tentaranya Menggunakan Smartphone
Mengenai larangan tersebut, pihak Rusia mengatakan kalau regulasi tersebut dirancang untuk mencegah pihak asing dan juga media melacak aktivitas digital tentara Rusia yang bisa mengekspos operasi militer yang dirahasiakan oleh pemerintah.
Misalnya seperti pada saat Rusia mengaku tidak melakukan operasi militer di Ukraina atau terlibat dalam konflik di Suriah. Tapi ada foto dan juga beberapa postingan di media sosial milik tentara Rusia yang membantah pernyataan tersebut.
Selain hal tersebut, data dari jejaring sosial lainnya juga dapat memudahkan aplikasi lain untuk memantau gerak gerik tentara Rusia yang berada di Suriah, salah satunya adalah pada saat Rusia terlibat dalam perang di negara tersebut bahkan sebelum Kremlin mengumumkannya secara resmi.
Akun-akun media sosial juga sudah digunakan untuk melakukan konfirmasi jumlah korban diantara anggota angkatan bersenjata Rusia di Ukaraina Timur dan juga Suriah. Wartawan juga menggunakan foto-foto yang ada di media sosial tersebut untuk melakukan konfirmasi beberapa laporan perpeloncoan saat wajib militer.
Sejak tahun 2017 lalu, tentara Rusia sebenarnya sudah diperingatkan agar tidak membagikan informasi apapun secara online, termasuk selfie para anggota tentara. Bahkan Rusia juga sudah mengumumkan rencana untuk mengisolaso warga mereka dari internet setelah program keamanan siber yang dicanangkan oleh negara yang dipimpin oleh Vladimir Putin tersebut.
Rencana tersebut memungkinkan Kremlin untuk mengoperasikan internet miliknya sendiri dan benar-benar memutuskan hubungan Rusia dengan internet global yang artinya Kremlin akan mengawasi pergerakan warganya melalui internet dan bukan hanya untuk menangkal ancaman dari negara asing.