Pengakuan Bos Facebook Mengenai Kebocoran Data
lebakcyber.net – Skandal besar yang mengenai jejaring sosial Facebook mengenai penyalahgunaan data pribada para penggunanya yang dilakukan oleh pihak ketiga menjadi pertanyaan mengapa hal tersebut sampai terjadi, dan berikut ini adalah pengakuan bos Facebook mengenai kebocoran data pada jejaring sosial miliknya tersebut.
Pertanyaan tersebut kemudian dijawab langsung oleh Chief Operating Officer (COO) Facebook Sheryl Sanberg. Sheryl mengatakan bahwa Facebook tidak melihat kalau ancaman tersebut berasal dari aplikasi pihak ketiga seperti yang dilakukan oleh Cambridge Analytica.
Seperti yang sudah diketahui sebelumnya kalau Cambridge Analytica sudah menyalahgunakan data pengguna Facebook sebanyak 87 juta user. Dan data-data tersebut dimanfaatkan untuk kepentingan politik, tepatnya untuk mempengaruhi hasil pemilihan presiden Amerika Serikat pada tahun 2016 lalu.
Sandberg mengatakan bahwa kalau kembali pada tahun 2016 lalu dan kamu berpikir tentang apa yang dikhawatirkan orang terhadap negara, negara bagian ataupun pemilihan umum, itu sebagian besar adalah mengenai spam dan peretasan, dan itulah yang dikhawatirkan oleh sebagian besar orang.
Sandberg juga mencontohkan kalau hasil peretasan email yang terjadi pada Sony dan hal tersebut tidak pernah terjadi pada Facebook sampai sejauh ini. Tentu hal itulah yang membuat Facebook tidak merasa ada hal berbahaya lainnya terhadap perusahaan.
Facebook sendiri mengaku tidak menyadari bahwa ancaman juga bisa berasal dari pihak dalam. Sandberg juga menambahkan kalau mereka fokus pada ancaman lama dan sekarang mereka mengerti bahwa itu adalah jenis ancaman yang mereka miliki.
Tidak hanya terlambat untuk menemukan akses tidak sah oleh Cambridge Analytica kepada para penggunya, namun Facebook juga masih belum mengetahui dengan pasti data apa yang diakses oleh oleh konsultan politik tersebut.
Sampai saat ini pihak Facebook masih melakukan audit secara internal. Namun pada saat yang bersamaan pemerintah Inggris memutuskan untuk melakukan investigasi terlebih dahulu hingga audit Facebook tertahan.
Sandberg juga menambahkan bahwa pemerintah Inggris tidak memiliki data yang dapat mereka identifikasi. Dan sampai saat ini mereka masih belum mengetahui data apa yang dimiliki oleh Cambridge Analytica.