Penetrasi Internet Indonesia Naik Jadi 56 Persen
lebakcyber.net – Penetrasi internet Indonesia naik jadi 56 persen pada bulan Januari 2019. Artinya 56 persen dari total penduduk di Indonesia sudah terjangkau oleh internet.
Hal tersebut diungkapkan dalam sebuah laporan hasil riset dengan tajuk Digital in 2019, hasil kerjasama layanan manajemen konten HootSuite dan agensi pemasaran media sosial We Are Social.
Walaupun mengalami kenaikan sebesar 13 persen dari tahun sebelumnya, angka penetrasi internet di Indonesia ini masih tergolong paling rendah kalau dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara lainnya.
We Are Social mencatat, di periode waktu yang sama, penetrasi internet di Vietnam sudah mencapai 66 persen, Filipina 71 persen, Malaysia 80 persen. Thailan 82 persen dan tertinggi Singapura 84 persen.
Tapi jika dibandingkan dengan survey yang dilakukan oleh Asosiasi peneyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada awal tahun 2018 lalu, penetrasi internet di Indonesia mengalami kenaikan.
2018 lalu, APJII mengungkapkan 143,26 juta jiwa atau setara dengan 54,7 persen penduduk di Indonesia telah terjangkau dengan internet.
Hal tersebut didukung oleh data ranking absolute growth yang dirilis oleh We Are Social yakni data perubahaan tahun ke tahun berdasar jumlah pengguna internet di suatu negara.
Jumlah kenaikan penduduk yang menggunakan internet di Indonesia tercatat mencapai 17,3 juta jiwa kalau dibandingkan dengan tahun lalu, dan mengalami kenaikan sebesar 13 persen.
Dalam hal ini Indonesia berada di peringkat keempat dibawah India (naik 97, juta), Chian (naik 50,6 juta) dan Amerika Serikat (naik 25,3 juta).
Pemerintah Indonesia sendiri berupaya untuk meningkatkan angka penetrasi internet di Indonesia melalui program dana universal service obligation (USO) dan membangun jaringan kabel optik Palapa Ring.
Dana USO sendiri dipungut dari para operator layanan telekomunikasi dengan besaran mencapai 1,25 persen atas total pendapatan.
Dana tersebut selanjutnya dipakai untuk membiayai proyek “Desa Broadband”, “Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK)”, “PLIK Mobile (M-PLIK)”, sampai yang terakhir pembangunan base tranceiver station (BTS) di wilayah Indonesia Timur.
Sementara untuk jaringan Palapa Ring saat ini sudah selesai di bangun untuk paket tengah dan barat, walaupun sekarang masih belum dikomersilkan.