Pendiri Telegram Pavel Durov Sindir Facebook
lebakcyber.net – Aplikasi Telegram saat diklaim sudah memiliki 200 pengguna aktif. Dan hal tersebut dinyatakan langsung oleh Pavel Durov selaku pendiri Telegram melalui blog resmi perusahaannya. Bahkan pendiri Telegram Pavel Durov sindir Facebook terkait kasus kebocoran data para pengguna Facebook.
Durov menyatakan pencapaian pengguna yang sampai 200 pengguna aktif dilakukan tanpa promosi, semuanya murni dilakukan oleh para pengguna Telegram. Pria yang sering kali mengenakan kaos hitam ini juga mengucapkan apresiasi kepada seluruh pengguna aplikasnya tersebut atas pencapaian yang sangat memuaskan.
Uniknya dalam pernyataan tersebut, Pavel Durov juga menyindir Facebook, walaupun sindiran tersebut tidak dilontarkan secara gamblang, sindiran tersebut terkait kasus kebocoran data pengguna Facebook yang digunakan konsultan politik Trump pada pemilihan presiden Amerika Serikat tahun 2016 lalu.
Dilansir dari halaman resmi Telegram, Pavel Durov mengatakan “Berbeda dengan aplikasi populer lainnya, kami tidak memiliki stakeholder maupun pengiklan. Kami juga tidak berkepentingan dengan para pemasar, para penggali data dan lembaga pemerintah. Sejak pertama kali diluncurkan kami tidak membagikan data sedikit pun pada pihak ketiga”.
Telegram sendiri sudah terkenal sebagai aplikasi berbagi pesan yang sangat ketat dalam hal privasi data. Telegram sendiri mampu menjaga kerahasiaan para penggunanya sampai-sampai aplikasi ini mejadi aplikasi favorit para teroris sebagai alat untuk saling berkomunikasi.
Pada awal berdirinya Telegram, layanan chatting Telegram lebih mengedepankan diri sebagai platform yang aman dari intipan luar. Telegram sendiri memiliki fitur enkripsi end-to-end yang bisa mencegah pesan dicegat dan dibaca kecuali oleh pengirim dan penerima pesan.
Selain itu ada juga fitur Channel yang dimiliki oleh Telegram yang bersifat terbuka untuk publik dan bebas diikuti oleh para pengguna Telegram. Oleh karena itu fitur channel tersebut seringkali disalahgunakan oleh para pelaku terorisme untuk menyebarkan propaganda.
Fitur keamanan tingkat tinggi dan juga fitur Channel inilah yang dianggap membuat aplikasi Telegram bisa mendapatkan 200 juta pengguna aktif tanpa harus melakukan promosi melalui iklan manapun.
Walaupun demikian jumlah 200 juta pengguna itu masih kalah jauh jika dibandingkan dengan WhatsApp yang sampai saat ini sudah memiliki satu miliar pengguna aktif.
Pada awalnya, aplikasi Telegram ini dibuat sebagai bentuk kritik kepada pemerintahan Rusia. Telegram dibuat agar ada jalur komunikasi yang aman dan tidak bisa ditembus oleh badan intelijen Rusia.