Pendapatan Zoom Tembus Rp 9 Triliun
lebakcyber.net – Pendapatan Zoom tembus Rp 9 Triliun. Pandemi Covid-19 yang sampai sekarang ini masih berlangsung di banyak negara memberikan dampak kepada pendapatan Zoom yang terus meningkat akibat aktivitas bekerja dan juga belajar dari rumah.
Berdasarkan laporan keyangan pada kuartal kedua yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2020, Zoom mendapatkan pendapatan sebesar USD 663,5 juta atau sekitar Rp. 9,6 triliun. Pendapatan tersebut naik dengan sangat signifikan sebesar 355% secara year over year (YoY).
Hasil tersebut membuat Zoom meningkatkan proyeksi pendapatan pada tahun fiskal 2021 dari sebelumnya USD 2,37 miliar ke USD 2,39 miliar atau sekitar Rp. 34,7 triliun ke Rp. 35 triliun atau dari 281% ke 284% secara year over year.
Dalam laporan perusahaan, Eric S Yuan selaku CEO Zoom mengatakan kalau organisasi-organisasi tersebut beralih dari kebutuhan untuk berkesinambungan bisnis mereka menjadi sebuah kebutuhan untuk menunjang aktivitas kerja dan juga belajar dimana saja dan juga terhubung dimanapun dengan menggunakan platform Zoom.
Platform untuk melakukan telekonferensi tersebut sampai sekarang ini memiliki 370.200 pengguna dengan lebih dari 10 karyawan pada kuartal ke dua di tahun 2020 ini. Jumlah tersebut mengalami kenaikan sekitar 458% dibandingkan kuartal yang sama pada tahun fiskal sebelumnya.
Dirangkum dari halaman The Verge, Selasa (01/09/2020), Kelly Steckelberg yang merupakan CFO Zoom mengatakan kalau layanan berlangganan yang didapat dari pengguna baru menyumbang sekitar 81% dari total pertumbuhan pada kuartal kedua di tahun 2020.
Sebelumnya pada kuartal pertama di tahun 2020 yang berakhir pada tanggal 30 April 2020, pendapatan yang didapat oleh Zoom juga meningkat secara signifikan. Dimana pada periode tersebut Zoom mendapatkan pendapatan sebesar USD 328,2 juta atau sekitar Rp. 4,8 triliun dengan kurs saat postingan ini ditulis, naik sebesar 169% dari Year over Year atau tahun ke tahun.
Jumlah pengguna Zoom saat itu mencapai 265.400 dengan lebih dari 10 karyawan atau mengalami kenaikan sebesar 354% dari tahun ke tahun.
Terlepas dari pendapatan yang didapat dari secara bisnis, Zoom sendiri sempat mendapatkan kritik pada masal awal-awal pandemi atau pada saat dimana mulai banyak orang yang menggunakan aplikasi Zoom agar bisa bekerja dan juga belajar dari rumah.
Kritik tersebut ditujukan kepada sistem keamanan yang dimiliki oleh Zoom yang dinilai sangat rentan akan penyusupan sampai menciptakan sebuah istilah baru yaitu zoombombing.
Istilah zoombombing tersebut mengacu pada sebuah kejadian pada saat penyusup atau peserta yang tidak diundang menyelinap masuk ke ruang zoom lalu menampilkan foto, video atau pembicaraan yang di luar konteks.
Misalnya seperti kejadian membagiakan sebuah video porno, menyebarkan ujaran kebencian, foto atau pembicaraan yang di luar konteks.