Mesin Sensor Internet Akan Difokuskan Pada Konten Pornografi
lebakcyber.net – Kementrian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo memberikan informasi bahwa mesin sensor internet akan difokuskan pada konten pornografi dan juga konten-konten negatif yang ada di internet.
Semuel Abrijani Pangerapan selaku Direktur Jendral Aplikasi Informatika Kementrian Kominfo mengatakan target penggunaan mesin sensor internet akan difokuskan pada konten pornografi terlebih dahulu.
Konten pornografi menjadi incaran pertama mesin sensor internet karena konten pornografi lebih banyak beredar dibandingkan jika dengan konten negatif lainnya di internet. Diperkirakan saat ini beredar sekitar 28 sampai 30 juta konten pornografi, sedangkan yang berhasil diblokir baru sekitar 700 ribu konten.
Semuel juga mengatakan bahwa dalam waktu dekat dirinya ingin setengah dari konten negatif yang ada di internet berhasil diblokir namun kalau bisa sebanyak-banyaknya mendekati 30 juta. Mesin sensor internet terlebih dahulu difokuskan pada konten pornografi karena tingkat kejahatan seks yang sangat tinggi.
Saat ini mesin sensor internet belum dapat dioperasikan karena baru selesai dilakukan tender oleh pihak Kementrian Kominfo. Proses tender sendiri sudah berlangsung sejak tanggal 30 Agustus 2017 dan pemenangnya diumumkan pada tanggal 6 Oktober 2017. Setelah itu akan dilanjutkan dengan masa sanggah mulai dari tanggal 6 Oktober sampai 10 Oktober 2017 dan diakhiri dengan penanda tanganan kontrak pada tanggal 12 Oktober 2017.
Semuel juga mengatakan bahwa pada awal tahun 2018 mesin sensor internet tersebut sudah dapat dioperasikan. Nilai pagu dari proyek tender paket mesin sensor internet itu sendiri mencapai Rp. 211 miliar. Dan PT. Inti selaku pemenang lelang memberikan penawaran dengan harga Rp. 198.611.683.606 dengan skor 70 dan skor akhir 94.