Lebak Cyber Karena Ilmu Pengetahuan Seharusnya Gratis
Kaspersky Komentari Kebocoran Data KPU
lebakcyber.net – Kaspersky komentari kebocoran data KPU. Kabar mengenai bocornya data pemilih di Indonesia dari KPU (Komisi Pemilihan Umum) sebanyak 2,3 juta memancing berbagai reaksi, terutama dari para ahli yang bergerak di bidang keamanan cyber dan salah satunya adalah Kaspersky.
Yeo Siang Tiong selaku General Manager Kaspersky untuk wilayah Asia Tenggara memberikan komentar bahwa pemilihan umum merupakan sebuah bagian yang paling penting dan juga kritikal bagi seluruh negara secara global.
Dalam keterangan tertulisnya, Yeo Siang Tiong mengatakan bahwa data menjadi elemen penting dari sebuah demokrasi apapun. Oleh sebab itu jumlah data yang dikumpulkan, disimpan dan juga ditransfer oleh pemilihan umum juga menjadikannya sebuah target yang matang bagi para hacker yang sering melakukan kejahatan cyber.
Oleh sebab itu, Yeo juga mengatakan bahwa pengamanan data mulai dari proses menyalurkan sampai dengan penyimpanan akan selalu menjadi tantangan tersendiri bagi semua negara yang ada di dunia karena memiliki dua faktor.
Yang pertama adalah dengan beragamnya sistem yang dikelola secara lokal dan yang kedua adalah mesin yang turun temurun atau legacy machine yang tidak dirancang agar sesuai dengan dunia yang serba terhubung.
Yeo juga menambahkan oleh sebab itu penting bagi suatu negara agar membangun kepercayaan kepada rakyatnya. Dan yang paling penting yang dapat dilakukan adalah dengan mendorong transparansi dalam sistem mereka.
Hal tersebut artinya membuka kemungkinan untuk melakukan audit secara terbuka yang bisa dilihat oleh masyarakat dan menunjukan kalau pemilihan umum adalah sesuatu yang ditanggapi dengan sangat serius.
Yeo juga menyarankankan agar negara bisa melibatkan para ahli atau pekerja pada sektor keamanan agar dapat menyumbangkan wawasan dan juga pengetahuan mereka dalam melakukan penilaian resiko dan juga menambal kemungkinan suatu celah keamanan.
Agar dapat menjamin transparansi dan juga meningkatkan kepercayaan serta memperbarui sistem pemilihan akan membutuhkan kerjasama terbuka antara organisasi publik dan juga pihak swasta.
Semoga saja kejadian serupa bocornya data penduduk tersebut tidak kembali terjadi di kemudian hari.
