Kabar 5G Penyebar Corona Akan Dihapus Twitter
lebakcyber.net – Kabar 5G penyebar corona akan dihapus Twitter. Pihak Twitter mengakui bahwa pihaknya akan memperbaiki cara mereka dalam menghapus penyebaran dari teori konspirasi bahwa 5G adalah penyebar dari virus corona di jejaring sosial mereka.
Langkah tersebut diambil oleh pihak Twitter setelah beberapa pengguna melaporkan bahwa twit mereka yang berisikan informasi mengenai virus Covid-19 malah diberikan label fact-check oleh pihak Twitter.
Dalam waktu beberapa minggu kebelakang, para pengguna Twitter mungkin melihat sebuah tweet yang diberikan label dan dihubungkan dengan informasi yang berhubungan dengan Covid-19. Tidak semua Tweet tersebut memiliki potensi yang berisi konten misleading yang berhubungan dengan Covid-19 dan juga 5G.
Twitter juga sudah mulai mengambil langkah pengecekan terhadap kicauan yang berisikan konten mengenai Covid-19 dan juga jaringan 5G tersebut sejak bulan Juni ini dengan cara memberikan label yang meminta kepada penggunanya agar membaca fakta mengenai Covid-19 yang selanjutnya dilink-kan ke sebuah Twitter Momment yang membahas mengenai 5G yang tidak berhubungan sama sekali dengan virus Covid-19.
Dikutip dari halaman The Verge, Minggu (28-06-2020), langkah tersebut diambil Twitter sebenarnya agar dapat menepis semua kabar hoax yang mengatakan bahwa instalasi jaringan 5G merupakan penyebab dari tersebarnya virus Corona.
Sebelumnya juga pihak Twitter sendiri memang sangat ketat dalam menghapus berbagai tweet hoax yang berhubungan dengan covid-19. Bahkan pihak Twitter juga tidak segan-segan untuk memberikan label ‘harmful-activity’ terhadap sebuah tweet yang menyebarkan informasi hoax tersebut.
Tapi sepertinya langkah razia tersebut agak sedikit berlebihan karena sebuah tweet yang mengandung kata ‘oxygen’ dan juga ‘frequency’ juga akan diberikan label ‘fact-check’. Diinfokan kalau kata tersebut mengacu kepada sebuah narasi yang dibuat oleh penyebaran hoax 5G yang menyebarkan corona tersebut, yaitu sebuah frekuensi 5G yang mereka katakan sudah menyedot semua oksigen yang ada di atmosfer.
Tapi untungnya sekarang ini pihak Twitter mengakui bahwa mereka sudah membangun sistem otomatisasi yang dapat mencari kicauan yang lebih berhubungan. Tujuannya tentu saja agar mengurangi jumlah kicauan yang salah diberikan label ‘fact-check’ tersebut.