Jangan Gunakan VPN Untuk Akses WhatsApp
lebakcyber.net – Jangan gunakan VPN untuk akses WhatsApp. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menyarankan kepda para pengguna media sosial untuk tidak menggunakan aplikasi pesan WhatsApp dan media sosial lainnya menggunakan VPN (Virtual Private Network).
Hal tersebut diinformasikan Rudiantara setelah banyaknya pengguna internet Indonesia yang mengakali akses ke media sosial dan juga WhatsApp dengan menggunakan VPN, setelah dibatasinya akses terhadap media sosial di Indonesia pada hari Rabu 22 Mei 2019.
Rudiantara dalam wawancaranya dengan Kompas TV mengatakan “Kami sudah memperhitungkan salah satunya melalui VPN, selalu dikatakan dapat membypass lewat vpn, namun sebaiknya hindari vpn karena vpn yang sifatnya gratis bisa berdampak terbukanya data-data pribadi penggunanya”.
Rudiantara juga mengatakan kalau VPN bisa menjadi akses bagi masuknya malware ke smartphone.
“Kalau gratis hindari. Pokoknya hindari menggunakan aplikasi WhatsApp melalui VPN,” lanjut Rudiantara.
Rudiantara memberikan contoh penggunaan VPN yang ramai digunakan di Tiongkok karena akses terhadap aplikasi aplikasi-aplikasi luar yang diblokir.
Rudiantara juga menegaskan “Di Tiongkok, WhatsApp tidak dapat diakses, namun dengan menggunakan VPN bisa, namun tetap saja menggunakan VPN yang bersifat gratis itu berbahaya”.
Terkait mengenai kapan pemerintah akan membuka akses penuh terhadap media sosial dan juga aplikasi pesan WhatsApp, Rudiantara tidak dapat memberikan tanggal pastinya.
Dirinya hanya menuturkan, jika suatu dirasa sudah kondusif, pemerintah akan membuka akses penuh ke media sosial.
“Saya tidak dapat menetapkan besok atau lusa untuk membuka akses ke media sosial, saya harap situasi dapat kembali normal.” tuturnya.
Bahaya Penggunaan VPN
Tanpa disadari, ternyata aplikasi VPN juga berpotensi berbahaya dan juga beresiko, lalu apa saja bahaya yang dapat diakibatkan oleh VPN tersebut?
Dikutip dari halaman Mentor, berikut ini adalah beberapa resiko kalau pengguna mengaktifkan VPN.
- Membobol Keamanan Perangkat Keras
Pada awalnya, VPN bermaksud untuk menjaga perangkat dari hacker. Namun berdasarkan studi terhadap 283 VPN, didapat fakta bahwa VPN gratisan rentan disusupi oleh malware.
- Melacak Aktivitas Online Pengguna
Penggunaan VPN di tengah pembatasan akses media sosial memang menyejukan, namun, berdasarkan studi yang sama, 72 persen VPN gratisan rupanya memungkinkan pihak lain untuk mengintip aktivitas online pengguna.
Para pelacak data biasanya mengintip aktivitas online pengguna dan mengumpulkan informasi mengenai si pengguna. Bisa saja data-data tersebut dijual kepada para pengiklan.
-
Mengurangi Kecepatan Internet
Dikutip dari Addictive Tips, VPN seringkali memperlambat koneksi internet penggunanya. Bahkan, kecepatan internet pengguna VPN dapat turun sampai 10-25 persen.
Hal tersebut karena VPN berusaha menyediakan koneksi yang aman melalui proses enkripsi. Bagi kalian yang berminat untuk melakukan streaming, tentu kecepatan internet yang lambat sangat tidak menyenangkan bukan.
-
Bisakah VPN Dipercaya?
Apakah kita dapat mempercayai keamanan data pengguna saat menggunakan VPN? Jawabannya adalah tidak, karena sangat sedikit dilakukan audit terhadap keamanan layanan VPN.
Artinya tidak ada cara untuk memverifikasi 100 persen bahwa layanan VPN benar-benar bersifat aman, seperti janjinya.