Israel Diminta Tanggung Jawab Terkait Spyware di WhatsApp
lebakcyber.net – Israel diminta tanggung jawab terkait spyware di WhatsApp. Lembaga Amnesty International meminta pemerintah Israel ikut bertanggung jawab mengenenai serangan spyware atau software mata-mata yang menerpa WhatsApp.
Mereka harus memastikan NSO Group, perusahaan yang diyakini membuat spyware tersebut tidak dibiarkan begitu saja. NSO diketahui memproduksi software canggih bernama Pegasus untuk memata-matai ponsel dan digunakan oleh pemerintah di berbagai negara.
Dikutip dari halaman Reuters, Amnesty meminta lisensi ekspor NSO Group dibatalkan. Selain itu, Israel juga diharapkan agar lebih keras soal memberikan lisensi ekspor kepada produk yang memiliki potensi yang membahayakan Hak Asasi Manusia.
Pihak WhatsApp juga mengataka bahwa software tersebut menyerang aplikasinya dengan tujuan untuk mendapatkan akses pada aktivitas HAM. Amnesty juga menilai NSO sudah berulangkali mengelak untuk bertanggung jawab mengenai bagaimana softwarenya digunakan, dan oleh karena itulah hanya pemerintah Israel yang dapat mengaturnya.
Pihak NSO sendiri sudah menepis keterlibatannya dalam serangan WhatsApp walau mungkin memang penyerang menggunakan teknologi mereka. NSO juga mengatakan teknologinya tersebut di lisensikan kepada badan pemerintahan mereka itulah yang akan memutuskan soal target serangan.
NSO Group dalam pernyataannya mengatakan “Dalam keadaan seperti apapun tidak mungkin NSO terlibat dalam operasi ataupun mengidentifikasikan target dengan menggunakan teknologinya, yang hanya dioperasikan oleh badan intelijen atau penegak hukum dari suatu negara”.
NSO Group didirikan oleh Imri Lavie dan Shale Hulio dan memiliki kantor di Gerzlia, Israel. Hulio sendiri pernah bekerja di militer dan Lavie dulunya adalah seorang pegawai pemerintah Israel.
NSO juga sering dikaitkan dengan pemerintah Israel. Sedikitnya tiga dari karyawannya yang bekerja di Unit 8200, lembaga keamanan pemerintah miliki Israel yang mirip dengan National Security Agency yang ada di Amerika Serikat. Bahkan ada juga beberapa pekerjanya yang pernah bekerja di Mossad.
Sebagai informasi tambahan, spyware yang ada pada aplikasi WhatsApp memanfaatkan panggilan telepon yang dilakukan melalui aplikasi WhatsApp dan spyware tersebut dapat mengumpulkan berbagai data yang ada pada smartphone yang terinstall WhatsApp yang sudah terkena spyware.