Dephan Australia Larang Penggunaan Aplikasi WeChat
lebakcyber.net – WeChat merupakan salah satu layanan berbagi pesan yang cukup besar. Aplikasi yang berasal dari China tersebut baru-baru ini diketahui telah memiliki satu miliar pengguna di seluruh dunia dan ada 38 miliar pesan yang dikirimkan setiap harinya. Namun ternyata Dephan Australia larang penggunaan aplikasi WeChat kepada para pegawainya.
Memiliki banyak pengguna bukan berarti WeChat bisa mendapat kepercayaan sebagai aplikasi berbagi pesan yang aman. Setidaknya hal tersebut diutarakan oleh departemen pertahanan Australia dimana diketahui bahwa lembaga tersebut melarang penggunaan WeChat dikalangan pegawainya.
Larangan tersebut dibuat oleh Departemen Pertahanan Australia karena adanya kekhawatiran akan aksi mata-mata yang dilakukan China kepada Australia. Selain aplikasi WeChat, aplikasi WhatsApp milik Facebook juga sedang ditinjau oleh Departemen Pertahanan Australia.
Dikutip dari halaman Financial Review, seorang juru bicara dephan Australia mengatakan “Lembaga pertahanan tak menyediakan atau mendukung penggunaan software yang tidak sah termasuk aplikasi sosial media WeChat di ponsel pegawai lembaga pertahanan”.
Tahun lalu, lembaga yang mengurusi aksi mata-mata di Australia itu mengungkap telah menemukan adanya aktivitas spionase yang masif dari negara lain. Kemudian menurut Kepala Departemen Pertahanan Australia, Dennis Richardson mengatakan China merupakan yang paling paling aktif.
Sedangkan menurut pakar keamanan siber yang dekat dengan pemerintah mengungkap, kekhawatiran kepada WeChat bukan hanya soal aksi mata-mata, melainkan pula terhadap data pengguna yang kemungkinan bocor.
“Pemahamannya adalah aplikasi seperti WeChat memiliki kemungkinan besar mengagregasikan dan memonitor data,” ungkap sosok yang tak ingin disebutkan namanya tersebut.
“Mereka (DPA) kemungkinan mengkhawatirkan tentang software yang dipasangkan ke sebuah perangkat bisa mengakses jaringan keamanan militer (Australia),” imbuhnya.
Selain Australia, Indian Express melaporkan, Kementerian Pertahanan India juga pernah melarang WeChat dan aplikasi asal China lainnya pada Desember lalu. Aplikasi itu dikhawatirkan digunakan untuk memata-matai atau berisi malware.
“Penggunaan aplikasi tersebut oleh personil keamanan bisa berakibat pada keamanan data militer dan nasional,” ujar Menteri Pertahanan India dalam sebuah memo.