Bos Snapchat Sindir Facebook Yang Suka Menjiplak
lebakcyber.net – Evan Spiegel yang juga merupakan bos Snapchat sindir Facebook yang suka menjiplak fitur yang ada di Snapchat, namun sepertinya dirinya tidak khawatir akan hal yang dilakukan oleh jejaring sosial terbesar di dunia tersebut.
Saat dirinya ditanya mengenai fitur apa saja yang dijiplak oleh Facebook kepada Snapchat, Spiegel malah merasa bangga kalau kompetitornya tersebut hanya bisa meniru sebuah produk secara sama persis.
Facebook memang dikenal sering menjiplak fitur yang ada di Snapchat. Misalnya saja fitur stories yang awalnya ada di Snapchat lalu kemudian hadir juga di Instagram, dimana saat ini Instagram berada dibawah naungan Facebook. Selain itu fitur lenses yang ada di Snapchat dan sudah menggunakan teknologi Augmented Reality (AR) juga dijiplak Facebook dari Snapchat.
Spiegel mengatakan bahwa dirinya melihat kegiatan penjiplakan yang dilakukan oleh Facebook sama seperti apa yang seorang desainer lakukan.
Spiegel mengatakan kalau kamu merasa sesuatu begitu sederhana dan begitu elegan, satu-satunya hal yang bisa dilakukan orang lain adalah menyalinnya. Dan hal tersebut menunjukan betapa desainer adalah benar-benar hal yang paling fantastis didunia.
Terlepas dari penjiplakan tersebut, ‘Kloningan Snapchat’ Facebook memang menjadi bukti ampuh untuk bisa mendorong perkembangan Instagram. Fitur Stories yang sekarang diterapkan pada WhatsApp bahkan tercatat sebagai produk yang paling banyak digunakan di dunia.
Selanjutnya Spiegel menyinggung Facebook yang terlibat dalam skandal kebocoran 87 juta data penggunanya, Spiegel merasa kalau dirinya akan sangat menghargai jika Facebook meniru praktek perlindungan data seperti yang Snapchat gunakan.
Dirinya juga menegaskan kalau model bisnis Snapchat memungkinkannya untuk mengumpulkan data para pengguna seminimal mungkin. Dirinya juga merasa senang karena industri ini akan mengikuti metode tersebut karena semakin ketatnya peraturan yang mengatur privasi GDPR yang baru saja diberlakukan di Uni Eropa.
Spiegel juga mengkritik mengenai misi utama dan ‘DNA’ Facebook dimana para pengguna harus saling berkompetisi agar bisa mendapatkan perhatian dan juga likes dari teman-temannya.
Spiegel juga menambahkan bahwa Facebook secara fundamental akan merasa kesulitan untuk mengganti DNA dari perusahaan mereka tersebut.