Berbagai Masalah Yang Menimpa WhatsApp
lebakcyber.net – WhatsApp seakan tidak berhenti menjadi bahan pembicaraan, bukan hanya karena fitur baru yang dimilikinya, namun juga berbagai kejadian yang kurang menyenangkan. Dan berikut ini adalah berbagai masalah yang menimpa WhatsApp.
Pada tahun 2014 lalu, WhatsApp di beli oleh Facebook dengan nilai sekitar USD 19 miliar, selain itu Facebook juga ikut membawa duet pendirinya, Brian Acton dan Jan Koum. Pada awalnya semua masih baik-baik saja sampai Brian mengundurkan diri pada akhir tahun 2017 lalu.
Dan pada tahun 2018, Jan Koum juga ikut mngundurkan diri dari Facebook. Keduanya dikabarkan bertikai dengan Mark Zuckerberg selaku pendiri Facebook mengenai metode iklan di WhatsApp dan juga masalah privasi pengguna. Bahkan Acton secara terang-terangan menyarakan aksi “Delete Facebook”.
Acton sendiri sudah menjelaskan alasannya meninggalkan Facebook “Pada akhirnya, aku menjual perusahaanku. Aku menjual privasi user. Aku membuat pilihan dan berkompromi. Dan hal tersebut mengusikku setiap hari”.
Di India WhatsApp Jadi Sarana Hoax.
Tahun lalu, India di buat heboh dengan penyebaran berbagai informasi palsu melalui aplikasi berbagi pesan WhatsApp mengenai ramainya penculikan anak. Dan hanya dalam waktu 2 bulan, puluhan orang dihakimi oleh massa karena dituduh penculik dalam pesan yang beredar di WhatsApp, bahkan sebagian orang sampai meninggal dunia, padahal sebenarnya mereka tidak bersalah.
Mohammad Azzam misalnya, seorang pria yang tewas dihakimi sekitar 2 ribu orang di wilayah Karnakata karena kabarnya dia mengincar anak-anak. Bahkan tiga orang polisi sampai terluka saat mencoba untuk menyelamatkan Azzam.
Pemerintah India juga meminta pihak WhatsApp untuk bertindak “Sirkulasi pesan tidak bertanggung jawab yang merajalela dalam jumlah yang besar pada WhatsApp belum ditangani secara memadai oleh mereka,” demikian sebuah pernyataan Kementrian Teknologi Informasi India saat itu.
Hasilnya adalah hadirnya dua fitur yang pertama kali diimplementasikan disana. Pertama adalah adanya penanda pesan “forwarded” saat sebuah pesan diteruskan ke kontak yang lain dan yang kedua adalah pembatasan pesan forward hanya ke 5 kontak saja.
Diminta Membongkar Penyandian
Salah satu proposal peraturan yang sedang dibuat oleh pemerintah India adalah mengharuskan pihak WhatsApp agar dapat melacak pesan. Sedangkan hal tersebut berlawanan dengan fitur penyandian end to end yang dimiliki oleh WhatsApp.
Carl Wogg, selaku Head of Communication WhatsApp mengatakan “Berdasarkan proposal regulasi tersebut, satu hal yang paling kami khawatirkan adalah penekanan terhadap penelusuran pesan”.
Dengan enkripsi end to end, maka pesan yang beredar di WhatsApp hanya dapat dibaca di perangkat yang menerima dan juga mengirimkan pesan. Bahkan pihak WhatsApp sendiri juga tidak dapat mengaksesnya.
Artinya, kalau proposal tersebut benar-benar disahkan menjadi sebuah aturan, layanan WhatsApp akan terancam tidak akan seperti sekarang. Bahkan ada kabar kalau WhatsApp mungkin akan meninggalkan India kalau aturan seperti itu jadi diterapkan.
Sempat Down dan Membuat User Panik
Sebagai aplikasi berbagi pesan yang digunakan oleh miliaran penggunanya, pasti akan banyak yang mengeluh kalau WhatsApp down. Dan belum diketahui dengan pasti apa penyebabnya, layanan WhatsApp sempat beberapa kali tumbang, termasuk baru-baru ini.
Pada awal bulan Januari 2019, WhatsApp sempat tumbang di berbagai negara. Para pengguna juga menjadi panik karena WhatsApp down dalam waktu yang lama. Baik itu untuk pengguna yang menggunakan sistem operasi Android ataupun iOS.
Down Detector yang merupakan akun pendeteksi situr ataupun platform melaporkan tumbangnya WhatsApp muncul di berbagai pengguna di Eropa, Denmark, Turki, Brazil, Peru, Argentina, Guatemala dan negara Amerika Selatan lainnya.
Bahkan pada tanggal 14 Maret 2019 kemarin beberapa pengguna WhatsApp di berbagai wilayah sempat mengalami kesulitan dalam mengirim foto, dan hanya dapat mengirim pesan teks saja. Errornya WhatsApp tersebut berbarengan dengan downnya Facebook dan juga Instagram secara bersamaan.
Rencana Penggabungan Dengan Instagram dan FB Messenger
Rencana integrasi layanan WhatsApp, Facebook Messenger dan Instagram yang diungkapkan oleh Mark Zuckerberg sempat membuat heboh. Facebook masih dalam tahap awal untuk merealisasikan rencana tersebut dan menargetkan untuk menyelesaikannya di akhir tahun ini.
Bagi yang membayangkan hasil dari penggabungan tiga layanan tersebut menjadi satu aplikasi, hal itu tidak akan terjadi. Bagai mana juga, WhatsApp, Instagram dan Facebook Messenger akan tetap menjadi aplikasi yang terpisah satu dengan lainnya.
Setelah integrasi, misalnya pengguna WhatsApp dapat bertukar pesan dengan pengguna Instagram, begitu juga sebaliknya. Atau pengguna Facebook dapat mengirim pesan ke orang yang hanya memiliki WhatsApp dan tidak memiliki Facebook Messenger ataupun Instagram.
Keputusan tersebut sepertinya mendapat tantangan dari sebagian kalangan internal Facebook. Chief Product Officer Chris Cox dan Vice President WhatsApp Chris Daniels kabarnya mengundurkan diri karena tidak setuju dengan rencana Zuck tersebut.
Cox sempat menulis kepergiannya dari Facebook di akun Facebook pribadinya, namun dirinya tidak menyebutkan alasan mengapa dia meninggalkan Facebook. Dirinya mengatakan Facebook sedang membuka sebuah halaman baru dengan lebih fokus kepada messaging dan juga enkripsi.