Lebak Cyber Tips dan Trik Komputer
Banyak Aplikasi Berisi Malware di Play Store
lebakcyber.net – Banyak aplikasi berisi malware di Play Store. Para peneliti dari University of Sydney dan juga Data61 CSIRO melakukan investigasi kepada lebih dari 1 juta aplikasi yang ada di Google Play Store. Dan mereka menemukan ada begitu banyak aplikasi dan juga game yang berisi malware.
Dikutip dari halaman Computer World, studi yang dilakukan selama dua tahun tersebut mencatat ada lebih dari 2.040 malware yang menyamar menjadi aplikasi palsu di dalam Play Store.
Aplikasi lainnya bebas dari bahaya malware, namun beberapa aplikasi tetap meminta akses data yang berbahaya. Selain itu ada beberapa game yang di palsukan, contohnya saja game Temple Run, Hill Climb Racing dan Free Flow adalah tiga di antara aplikasi game yang sering dipalsukan.
Salah satu peneliti Dr. Suranga Seneviratne dari University of Sydney mengatakan “Walaupun Google Play Store dinilai berhasil karena fleksibilitas dan juga fitur yang dapat disesuaikan sehingga memungkinkan hampir semua orang membuat sebuah aplikasi, ada beberapa aplikasi bermasalah yang lolos dari celah dan sudah melewati proses pemeriksaan otomatis”.
Dalam studinya tersebut, para peneliti juga memanfaatkan jaringan neural pada machine learning untuk melakukan identifikasi ikon aplikasi yang mirip dan juga deskripsi teks sebagai most popular apps yang sering di contek.
Berdasarkan data satu juta aplikasi yang diteliti, ternyata sebanyak 49.60 aplikasi diantaranya memiliki potensi sebagai aplikasi palsu. Aplikasi-aplikasi tersebut selanjutnya dicek kembali menggunakan private API dari alat analisis malware online, Virus Total. Hasilnya ada sebanyak 2.040 aplikasi palsu yang memiliki resiko tinggi.
Para peneliti juga mempertimbangkan izin akses dan embedded ad libraries. Diketahui ada sebanyak 1.565 aplikasi menanyakan setidaknya 5 akses berbahaya dan juga 1.407 aplikasi setidaknya memiliki 5 embedded ad libraries yang berasal dari pihak ketiga.
Dr. Suranga Seneviratne menambahkan “Masyarakat kita semakin bergantung kepada teknologi smart phone sehingga penting bagi kita untuk membuat sebuah solusi yang dapat mendeteksi dan memuat aplikasi jahat dengan cepat sebelum akhirnya mempengaruhi populasi pengguna smartphone yang lebih luas”.
