Apple Tutup Toko di Seluruh Dunia Kecuali di China
lebakcyber.net – Apple tutup toko di seluruh dunia kecuali di China. Perusahaan Apple menyampaikan kabar mengejutkan. Semua Apple Store yang ada di dunia, kecuali China akan ditutup untuk menghindari dampak dari penyebaran virus Corona.
Perusahaan yang berasal dari Cupertino Amerika Serikat tersebut sebelumnya sudah memberikan kabar kalau semua toko miliknya yang ada di China akan dibuka kembali, dimana sebelumnya toko Apple yang ada di China ditutup dalam waktu satu bulan lebih.
Tim Cook selaku CEO dari Apple mengatakan bahwa penutupan Apple Store tersebut berlaku dalam waktu dua minggu ke depan agar bisa meminimalisir penularan dari wabah virus Corona.
Tim Cook pada pernyataan tertulisnya yang dikutip dari halaman Reuters, Sabtu (14/02/2020) mengatakan “Kamu akan menutup semua toko ritel Apple yang berada di luar China sampai dengan tanggal 27 Maret mendatang.”.
Pihak Apple juga sudah menerapkan kebijakan kepada semua pegawainya agar bekerja di rumah saja. Himbauan tersebut juga ditujukan kepada semua pegawai yang ada diseluruh dunia.
Tim Cook juga menambahkan “Di semua kantor kami, kami memutuskan untuk pengaturan kerja yang fleksibel di seluruh dunia terkecuali China. Hal tersebut berarti bekerja dari jarak jauh kalau memang pekerjaan tersebut memungkinkan”.
Pada kesempatan yang sama juga pihak Apple mengeluarkan sumbangan sebesar USD 15 juta yang nantinya akan dialokasikan untuk menolong mereka yang terkena dampak sehingga bisa membantu perekonomiannya.
Kasus virus Corona sendiri terus menerus bertambah secara global sampai melebihi 142 ribu kasus. Ada lebih dari 5.300 orang yang dilaporkan meninggal akibat virus tersebut.
Dikutip dari halaman CNN, Sabtu (14/03/2020) data terbaru dari World Healt Organization (WHO) atau organisasi kesehatan dunia melaporakn bahwa sampai sekarang ini ada sekitar 142.320 kasus yang diakibatkan oleh virus Corona yang sudah menyeber ke lebih dari 129 negara dan juga beberapa wilayah.
Berdasarkan jumlah tersebut, kasus terbanyak yaitu sekitar 80.824 kasus sudah terkonfirmasi berada di wilayah China daratan. Dan negara Italia menjadi negara kedua yang mengalami kasus terbanyak setelah China yang mencapai 17.660 kasus. Selanjutnya negara Iran berada di bawah Italia dengan jumlah kasus sekitar 11.364.