Antivirus Avast Dilaporkan Jual Data Pengguna
lebakcyber.net – Antivirus Avast dilaporkan jual data pengguna. Perusahaan pembuat antivirus yang barasal dari Cekoslovakia, Avast Anti Virus dilaporkan sudah mejual data kegiatan browsing internet para penggunanya melalui anak perusahaan Avast bernama Jumpshot.
Software ini sepertinya melacak setiap klik dan pergerakan dari pengguan di seluruh internet dan mengumpulkan data mengenai hal-hal yang dilakukan oleh pengguna di internet.
Hal tersebut termasuk apa yang diketikan oleh pengguna Google ataupun Google Maps, profil LinkedIn siapa yang dibuka dan juga video apa saja yang dilihat di YouTube sampai website pornografi apa yang sering diakses oleh pengguna.
Data yang sudah terkumpul tersebut selanjutnya dikemas ulang dan dijual oleh perusahaan Jumpshot. Berdasarkan informasi dari situs resminya, Jumpshot mengatakan bahwa mereka dapat mengirimkan data tersebut melalui internet.
Berdasarkan penyelidikan dari PCMag dan juga Motherboard, beberapa pelanggan aplikasi Jumpshot yang membeli data para pengguna yang sudah dikumpulkan tersebut antara lain Yelp, Microsoft, Pepsi, Google, Intuit, Home Depot dan lainnya.
Seperti dikutip dari halaman Cnet, dalam sebuah pernyataan yang dikirim melalui e-mail, juru bicara Avast mengatakan bahwa Jumpshot tidak menjual informasi identifikasi pribadi, seperti nama, detail kontak dan juga alamat email.
Sedangkan pengguna juga memiliki hak untuk memilih pilihan untuk berbagi data dengan aplikasi Jumpshot ataupun tidak.
Jumpshot mengatakan “Pada bulan Juli 2019, kamu sudah mulai menerapkan pilihan opt-in atau pengumpulan data secara eksplisit untuk semua pendownloadan baru anti virus kamu, dan kami sekarang ini juga mendorong para pengguna avast versi gratis yang ada untuk membuat pilihan opt-in atau opt-out.”
Walau begitu, pihak Avast sendiri menanggapi hal tersebut dengan sangat serius dan akan bertanggung jawab untuk berkomitmen menjaga privasi para penggunanya.
Avast sendiri dilaporkan meminta para penggunanya untuk turut serta dalam pengumpulan data melalui pesan pop-up yang muncul di software antivirus yang terpasang di komputer pengguna.
Namun bagi beberapa pengguna mengatakan kepada Motherboard bahwa mereka tidak menyadari bahwa data browsing mereka ternyata dijual. Pihak Avast sendiri mengatakan bahwa hal mengenai kebijakan privasi perusahaan sudah berdasarakan persetujuan pengguna.
Data pribadi para pengguna digunakan untuk membuat sebuh set data tanpa identitas yang selanjutnya diberikan kepada Jumpshot untuk membuat produk serta layanan tren analitik.