Malware Android Dapat Rekam Aktivitas Pengguna
lebakcyber.net – Malware Android dapat rekam aktivitas pengguna. Ancaman keamanan kali ini kembali mengintai perangkat Android. Ancaman yang datang dari malware yang sebelumnya memang sudah pernah ada, sekarang ini semakin ditingkatkan kemampuannya.
Diktip dari halaman ZDNet, malware bernama BianLian ini sebelumnya pernah diketahui pada bulan Oktober tahun 2018 lalu oleh peneliti keamanan siber ThreatFabric.
Namun berdasarkan laporan terbaru, pelaku kriminal dibalik pembuat malware BianLian tersebut sekarang sudah merubah taktiknya. Dengan kata lain dapat dikatakan malware BianLian sekarang hadir dengan kemampuan yang lebih kuar dari sebelumnya.
Para peneliti dari Fortinet juga mengatakan kalau Malware BianLian ternyata selalu mendapatkan pembaruan secara rutin. Dan malware BianLian merupakan sebuah malware yang menyasar pengguna dengan akun perbankan yang ada di smartphonenya.
Pada awalnya, malware BianLian ini hanya dapat membaca, menerima dan mengiriim pesan teks, selain itu malware ini juga dapat memantau dan membuat panggilan serta dapat mengunci layar smartphoen penggunanya.
Namun dalam versi terbaru, malware BianLian ini memiliki kemampuan untuk merekam aktivitas pengguna di smartphone. Jadi si pelaku dapat mengetahui, menyimpan informasi dan memantau aktivitias pengguan yang terkena malware BianLian.
Kemampuan tersebut membuat malware BianLian ini mampu mencuri informasi pengguna, mulai dari username, password sampai informasi rahasia lainnya.
Para peneliti juga mengatakan kalau malware ini masih aktif. Karena itu untuk mencegahnya agar para pengguna Android tidak terkena malware ini sebaiknya para pengguna Android berhati-hati saat menginstall aplikasi di smartphonenya.
Ternyata malware bukan hanya mampu masuk ke smartphone melalui unduhan aplikasi dari sumber yang tidak jelas, karena belum lama ini pihak Google sendiri mengonfirmasi kalau ada sejumlah perangkat Android yang terinstall malware sejak dalam pabrik.
Malware yang dimaksud Google tersebut ternyata sebuah trojan Triada dan ditemukan di beberapa perangkat Android murah. Konfirmasi dari pihak Google tersebut pada dasarnya mengakui bahwa sejumlah perangkat Android sudah dikompromikan oleh malware dan merupakan bagian dari serangan rantai pasokan.
Artinya sejumlah perangkat Android sudah terkena malware bahkan sebelum perangkat tersebut sampai ke tangan konsumen. Dimana setiap pengguna selanjutnya dari smartphone yang sudah terinfeksi tersebut berpotensi menjadi korban peretasan.