Friday , April 19 2024

78% Bisnis Memilih Software Open Source

foto : Getty Images

78% Bisnis Memilih Software Open Source

lebakcyber.net – Ada beberapa fakta menarik yang berhasil diungkapkan oleh sebuah laporan soal penggunaan software open source atau software gratisan. Pada laporan tersebut dijelaskan bahwa penggunaan software open source telah melonjak dan 78% bisnis memilih software open source.

Lembaga peneliti Black Duck Software dan North Bridge yang melakukan penelitian dan survei tersebut melaporkan bahwa pada tahun 2010 para pelaku bisnis yang menggunakan software open source hanya berkisar di angka 42%.

Berdasarkan data per tahun 2015, pelaku bisnis yang menggunakan software open source sudah mencapai 78%. Bahkan ada beberapa pelaku bisnis yang sudah menggunakan software open source untuk seluruh kegiatan operasionalnya.

Mengapa pelaku bisnis lebih memilih menggunakan software open source dibandingkan software berbayar? hal tersebut bukan tanpa alasan, berdasarkan laporan kalau 55% bisnis mempercayai penggunaan software open source karena dianggap lebih baik dalam hal keamanan. Dan disisi lain, 58% bisnis lebih mempercayai software open source dalam hal skalabilitas yang jauh lebih baik dibandingkan dengan software yang berbayar.

Android Menjadi Pemicu Peningkatan Pengguna Software Open Source.

Hadirnya sistem operasi Android menurut laporan tersebut merupakan salah satu faktor meningkatnya peningkatan atas penggunaan software open source. Karena saat ini sistem operasi berbasi open source tersebut sudah digunakan oleh lebih dari 90% Smartphone di dunia. Sementara dikelas korporasi, penggunaan Sistem operasi seperti Linux, software Apache, FreeBSD dan PHP juga diklaim semakin sering digunakan.

Di platform database, PostgreSQL juga mulai berkembang sebagai alternatif. Selain menyodorkan fleksibilitas, keunggulan yang juga ditawarkan penerapan PostgreSQL terletak pada potensi penghematan biaya hingga miliaran rupiah.

Hal tersebut karena dengan menggunakan program open source, pengguna tidak harus memikirkan mengenai biaya lisensi untuk dapat menjalankan dan menggunakan software non open source.

Sebagai informasi, sebuah platform database populer bisa memungut biaya lisensi sebesar USD 22.500 per core. Apabila sebuah perusahaan memerlukan 36 core untuk menjalankan sistem database-nya, maka mesti mengeluarkan biaya modal atau capital expenditure (Capex) senilai USD 810 ribu atau sekitar Rp 10,8 miliar (USD 1 = Rp 13.300) hanya untuk membeli lisensi.

Namun penerapan penggunaan database PostgreSQL untuk kelas enterprise membutuhkan tenaga ahli IT yang professional agar performa perusahaan yang menggunakan database ini dapat sebanding jika menggunakan database dengan versi berbayar seperti Oracle misalnya.

About Firdan Ardiansyah

Admin di lebakcyber.net Untuk berhubungan dengan saya, silahkan kirim email ke : firdan@lebakcyber.net

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *