102 Juta Data KTP Bocor Diduga dari Kemensos
lebakcyber.net – 102 Juta Data KTP Bocor Diduga dari Kemensos. Ada sebanyak 102 juta data masyarakat Indonesia yang dikabarkan bocor dan juga dijual melalui situs breached.to pada hari Rabu (14/09/2022). Kebocoran data KTP sejumlah 102 juta data tersebut kabarnya berasal dari Kemensos (Kementerian Sosial).
Data yang diupload oleh user dengan nama sspX tersebut memiliki judul “Indonesia Citizenship Database From Ministry of Social Affairs Republic Indonesia”. Data tersebut sudah diupload sejak hari Selasa (13/09/2022) pada pukul 07:20 pagi.
File yang memiliki kapasitas sebesar 85 GB tersebut diduga berasal dari Kementerian Sosial dengan total 102 juta lebih data yang didapat pada bulan September 2022.
Pelaku peretasan tersebut juga memberikan keterangan kalau data yang diupload tersebut berisikan informasi mengenai Nomor KK, Nik, Nama Lengkpa, tempat tanggal lahir, jenis kelamin dan juga usia.
Dalam file yang diupload tersebut juga sudah dilengkapi dengan beberapa contoh data yang dibocorkan, diantaranya adalah foto KTP (Kartu Tanda Penduduk) dan juga foto KK (Kartu Keluarga).
Dark Tracer yang merupakan platform investigasi peretasan melalui akun twitter miliknya juga sudah memberikan informasi mengenai kebocoran data dari Kementerian Sosial tersebut.
Dalam cuitannya, Dark Tracer menuliskan kalau seorang aktor jahat sudah tampil untuk menjual database yang diklaim sebagai 102 juta database dari data kewarganegaraan yang bocor yang didapat dari Kementerian Sosial Republik Indonesia.
[ALERT] A bad actor has emerged selling databases that claim to be 102 million INDONESIAN CITIZENSHIP DATABASE leaked from the Indonesian Ministry of Social Affairs. He leaked dozens of national ID card photos as samples. It is necessary to make sure that his claim is true. pic.twitter.com/T7OwyuqYb1
— DarkTracer : DarkWeb Criminal Intelligence (@darktracer_int) September 14, 2022
Dengan bgitu, Kementerian Sosial menjadi salah satu Kementerian yang ikut menjadi sasaran peretasan dari para hacker, menyusul kerentanan kebocoran 1,3 miliar data registrasi dari kartu SIM, 17 juta data yang didapat dari PLN serta 26 juta data pelanggan yang didapat dari IndiHome-Telkom.